Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ahok Seolah-olah Sudah Jadi Gubernur

Kompas.com - 24/05/2014, 18:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana menilai, sudah saatnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaruh kepercayaan pada PT Jakarta Monorail (JM) untuk melanjutkan pembangunan proyek monorel.

Karena menurutnya, faktor kepercayaan itulah yang menyebabkan tak kunjung dimulainya pembangunan proyek transportasi massal itu.

"Pemprov DKI Jakarta, terutama Wakil Gubernur, tidak trust terhadap PT JM. Di mata Ahok (sapaan Basuki) ini, PT JM ingin mengeruk keuntungan sebanyak mungkin dari proyek monorel. Makanya ribut terus," kata Tjipta dalam acara Kompasiana Nangkring bareng PT JM, di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (24/5/2014).

"Saya juga bingung dengan Wakil Gubernur kita. Di satu sisi dia bilang Wagub tidak punya kewenangan. Tapi di satu sisi seolah-olah dia sudah menguasai jabatan (gubernur)," katanya lagi.

Tjipta yakin, sebenarnya PT JM telah mampu memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh pemerintah provinsi DKI, sebelum dilakukannya pemandatanganan perjanjian kerja sama (PKS). Namun karena sikap Basuki itulah yang membuat proyek tersebut tak kunjung dimulai.

"Saya curiga, begitu Ahok jadi Plt Gubernur, PR pertamanya adalah menendang PT Jakarta Monorail," katanya.

Proyek monorel Jakarta resmi dilanjutkan kembali pada Juni 2013. Namun hingga saat ini, kegiatan pembangunan tak kunjung dimulai karena Pemprov DKI merasa PT JM belum mampu memenuhi beberapa syarat yang diminta, salah satunya adalah sehubungan dengan masa pengoperasian.

Basuki pernah mengeluhkan PT JM yang meminta kelonggaran build operated transfer (BOT) atau penyerahan pengoperasian layanan monorel, dari awalnya 30 tahun menjadi 50 tahun. Padahal, sesuai perjanjian awal, PT JM harus menyerahkan pengoperasian layanan monorel kepada Pemerintah Provinsi DKI paling lambat 30 tahun setelah pengoperasian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com