Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gangguan Proyek Sodetan di Otista, Ini Tanggapan Wika

Kompas.com - 28/05/2014, 07:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kontraktor proyek pengeboran untuk proyek sodetan Ciliwung-BKT di Jalan Otista III, Cipinang Cimpedak, Jatinegara, Jakarta Timur, PT Wijaya Karya (Wika) tidak memungkiri bahwa proyek itu menimbulkan gangguan.

Namun pihak Wika mengklaim sudah menimimalkan gangguan tersebut. "Gangguan memang tidak bisa kami pungkiri. Gangguan itu memang ada. Tetapi kami sudah meminimalisir, karena gangguan itu hanya di satu titik saja," kata Manajer Proyek PT Wika, Ismu, saat dihubungi wartawan, Selasa (27/5/2014) malam.

Ismu menjelaskan, pihaknya menjamin bila kerusakan yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek, akan menjadi tanggung jawab dari Wika. Namun, kerusakan di luar pengerjaan proyek tersebut menurutnya tidak akan menjadi tanggung jawab pihaknya.

"Kalau misalnya kerusakan di luar pengerjaan proyek tentu enggak mungkin jadi tanggung jawab kita," ujar Ismu.

Ia mencontohkan, masalah kerusakan keramik di salah satu rumah warga, sudah diselesaikan melalui kesepakatan dengan pemilik rumah. Ismu menyebutkan, pemilik rumah tersebut juga ditawari untuk menempati apartemen sementara waktu.

"Masalah keramik meledus ke atas itu juga sebenarnya bukan kaitannya dengan proyek. Tetapi itu pun kami ganti," ujar Ismu.

Selain itu, terkait air yang keruh, Ismu mengklaim pihaknya sudah menangani masalah tersebut. Salah satunya, lanjut Ismu, yakni dengan menyuplai air ke rumah warga yang mendapat masalah tersebut.

Ismu menyatakan, proyek sodetan Ciliwung ini menggunakan metode arriving shaft yang mempertemukan dua mata bor dari sisi inlet dan juga outlet. Metode ini meminimalkan dampak gangguan dan mengurangi waktu pengerjaan.

Sebab, lanjutnya, jika tanpa metode ini, penggalian tentu akan mesti dilakukan dari atas permukaan tanah dan pengerjaannya bisa mencapai bertahun-tahun. Belum lagi banyak utilitas yang tertanam di kawasan tersebut.

"Jadi di situ cuma bikin lubang untuk munculnya alat bor. Lubang ada di situ, bukannya ada pilihan. Memang harus disitu. Jadi bukan maunnya Wika atau PU," ujar Ismu.

Pada kesempatan itu Ismu membantah pihaknya tidak mensosialisasikan proyek pengeboran tersebut kepada masyarakat sekitar. Dia menjelaskan, sejak awal tahun 2014, warga sudah disosialisasikan melalui beberapa tahapan.

"Kalau dibilang belum ada sosialisasi, kami punya bukti. Sebelum pengerjaan dan terakhir surat dari kepala balai besar ke Camat, tembusan ke warga via lurah," ujar Ismu.

"Surat kepala balai intinya permohonan maaf ke warga terkait ketidaknyamanan dan gangguan selama pelaksanaan proyek. Termasuk surat edaran terkait pengalihan lalu lintas," sambungnya. Pihaknya akan mempersilakan dan menerima warga yang berencana menyampaikan keluhan saat ini.

Sebelumnya, beberapa warga Otista tempat berlangsungnya proyek sodetan tersebut mengeluhkan masalah kerusakan rumah, gangguan aktivitas, dan keselamatan keluarga akibat pengerjaan proyek tersebut.

Warga juga menunjukan bukti berupa foto air mereka menjadi keruh akibat dampak pengerjaan proyek. Warga kecewa lantaran merasa tidak mendapat sosialisasi pengerjaan proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com