Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Soal Rokok, Kantor DPR RI Paling Tidak Sehat

Kompas.com - 03/06/2014, 18:21 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai gedung DPR RI sebagai kantor paling tidak sehat di antara kantor pemerintahan lainnya, baik pemerintah provinsi maupun pusat.

Hal tersebut berdasarkan survei tingkat kepatuhan kantor pemerintah dalam menerapkan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) yang dilakukan YLKI pada 1-30 April 2014. Meskipun secara keseluruhan, pelanggaran paling banyak ditemukan di kantor kelurahan, DPR tetap menjadi yang terburuk.

Ada 10 pelanggaran yang ditemukan dari puluhan kantor kelurahan yang disurvei. Sementara itu, dari empat tempat di DPR RI yang disurvei, terjadi pelanggaran di keempat-empatnya.

"Kantor DPR paling parah, paling tidak sehat. Dari empat tempat, semua ada orang merokok. Di lobi-lobi, di selasar-selasar, banyak orang merokok, baik pengunjung maupun anggotanya," kata Ketua YLKI Tulus Abadi saat bedah hasil survei tersebut di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Tulus menyadari, pijakan survei mereka adalah Peraturan Gubernur (Pergub) No 88 Th 2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok, bukan undang-undang.

"Mereka (anggota DPR) ngelesnya, 'itu kan peraturan DKI, tidak berlaku hukumnya di sini. Ini DPR'," kata Tulus.

Padahal, menurut Tulus, DPR sebagai pembuat aturan harus memberikan contoh bagi masyarakat dalam mematuhi peraturan. Dia menuturkan, memang dari dulu hukumnya mengatakan, membuat peraturan jauh lebih mudah dari menaati peraturan.

"Yang membuat aturan yang melanggar. Kalau di DPR sendiri mengatakan susah ya jangan buat aturan," tandasnya.Untuk menindaklanjuti hasil survei tersebut, YLKI berencana akan meneliti tingkat kandungan partikel debu yang dihasilkan dari rokok di gedung DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com