"Beliau sebagai kader PKS memang wajib dan sudah sewajarnya mendukung pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta. Namun, karena komitmen beliau sebagai Wali Kota Depok, dan demi menjaga ketertiban masyarakat Depok, beliau tidak menjadi jurkam di Depok," kata Babay kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Menurut Babay, Nur Mahmudi dengan kesadaran tinggi tidak menjadi salah satu juru kampanye dalam pemenangan pasangan capres Prabowo-Hatta di Depok. Hal ini sebab, ditakutkan ada konflik kepentingan yang nanti justru bisa merugikan masyarakat Depok.
"Namun, kami tetap mintai masukan dan pandangan beliau untuk pemenangan dan untuk bahan evaluasi tim," kata Babay.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, yang hadir dalam rapat pembentukan tim pemenangan tersebut tidak banyak berkomentar mengenai hal tersebut.
"Saya tetap pada batas sewajarnya. Tidak etis karena saya masih menjadi Wali Kota Depok," katanya singkat.
Target suara 70 persen
Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Kota Depok menargetkan perolehan suara 70 persen di Depok untuk pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014.
Ketua DPC Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, mengatakan, target suara 70 persen ini cukup realistis mengingat elektabilitas Prabowo-Hatta yang terus meningkat terutama di Kota Depok dalam beberapa hari terakhir.
"Sejumlah strategi sudah disusun oleh tim pemenangan yang baru terbentuk. Kami optimistis target suara 70 persen ini terpenuhi di Kota Depok," ujarnya.
Pradi menjelaskan, strategi realistis yang akan dilakukan tim adalah dengan membentuk tim koordinator pemenangan Prabowo-Hatta di setiap kecamatan. Selain itu, katanya, sejumlah caleg terpilih dari parpol koalisi juga akan kembali turun ke konstituennya untuk memenangkan Prabowo-Hatta.
"Dalam pileg kemarin untuk Depok, caleg terpilih yang masuk dalam koalisi ini sebanyak 35 orang dari 50 kursi atau sekitar 76 persen. Jadi, target kami mendulang suara hingga 70 persen adalah wajar," katanya. (bum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.