Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngantuk Akibat Begadang Nonton Piala Dunia, Sopir TJ Tabrak Kopaja

Kompas.com - 16/06/2014, 20:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu sopir bus transjakarta gandeng koridor I yang terlibat dalam kecelakaan tak jauh dari Halte Monas pada Senin (16/6/2014) pagi, diketahui mengantuk akibat bergadang menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2014.

Bus dengan nomor polisi B 7562 GA tersebut merupakan bus yang menabrak dua bus Kopaja AC dan satu bus transjakarta gandeng lainnya, hingga menyebabkan lima orang luka-luka itu.

"Sementara ini dugaaan kita murni human error. Setelah CCTV-nya kita buka, terlihat sopirnya mengantuk. Hasil dari berita acara, dia memang semalaman tidak tidur sampai jam 03.00, karena nonton bola," kata Direktur Koridor I dan VIII Transjakarta Joni Hendri, saat dihubugi, Senin malam.

Joni menyayangkan kejadian ini. Dia mengatakan, sopir semestinya melaporkan kondisinya ke penanggung jawab operasional sebelum mengendarai transjakarta.

"Kalau kita lihat dari pengakuan saksi yang bersama dengan dia, yakni teman sekamarnya yang sama-sama menonton, dia memang tidak tidur. Padahal jam 4 pagi sudah harus berangkat lagi," jelas Joni.

Seperti diberitakan, tabrakan beruntun antara dua unit transjakarta dan dua unit kopaja AC, mengakibatkan lima penumpang kopaja AC mengalami luka-luka. Kepala Satuan Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Sakat mengatakan, pengemudi bus transjakarta B 7562 GA yang berada di antrean paling belakang tidak memperhatikan jarak. Padahal, saat itu, tiga kendaraan yang sudah sampai dekat halte Monas, yaitu satu bus transjakarta dan dua bus kopaja, sudah mengantre.

"Jadi bus transjakarta yang paling belakang itu melaju sedikit kencang tanpa memperhatikan jarak antarbus. Padahal, pengemudi bus itu sudah melihat ada tiga bus yang sedang mengantre di Halte Monas," katanya saat meninjau lokasi kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com