"Saya ngasih sedekah suka lihat-lihat dulu. Kalau dia cacat atau orang tua, ya saya kasih. Tapi kalau orang segar bugar sih enggak pernah," ujar Mayang di perempatan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2014).
Perasaan tidak tega juga dirasakan Doni. Namun, kepada pengemis cacat yang dibuat-buat, dia malah malas untuk memberi.
"Mereka itu kadang ada yang cacat dibikin-bikin (pengemis), jadi saya malas ngasihnya. Kalau pengamen semakin dikasih, malah bikin malas kerja. Jadi ya serba salah," ucapnya.
Pantauan Kompas.com di perempatan Kuningan, ada dua PMKS remaja yang membawa gitar. Mereka terlihat membidik beberapa bus dan kopaja yang melintas agar bisa naik dan mengamen di dalam angkutan umum tersebut.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Abdurahman Anwar mengatakan, sudah mengerahkan anggotanya menindak PMKS yang berkeliaran di lokasi strategis seperti di Kuningan dan sekitarnya.
"Di titik-titik rawan PMKS akan kita taruh petugas supaya menjaring mereka. Untuk wilayah Jakarta Selatan yang menjadi target utama operasi ini, yaitu di Pejaten (perempatan kantor Republika) sama di Kalibata dekat Taman Makam Pahlawan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.