Konsuler HIV Puskesmas Kramatjati, Posma Ida Manalu mengatakan, selain pemeriksaan narkoba, pihaknya juga melakukan tes HIV terhadap mereka yang terjaring dalam razia tersebut.
"Hasilnya untuk HIV mereka semua negatif. Tetapi untuk napza-nya, ada enam orang yang terindikasi positif ganja," kata Posma, kepada wartawan, Rabu (25/6/2014).
Menurut Posma, yang terindikasi menggunakan narkoba bukan hanya anak punk, tetapi juga para pengemis, dan pedagang asongan.
Lebih lanjut, Posma mengatakan, untuk pemeriksaan HIV dilakukan lantaran wilayah Kramatjati merupakan salah satu daerah endemik HIV tertinggi. "Karena itu untuk populasi kunci seperti mereka harus diperiksa rutin," ujar Posma.
Ia mengatakan, pada razia sebelumnya ditemukan tiga orang anak punk yang mengidap HIV, bahkan salah satunya meninggal dunia. Korban meninggal adalah wanita yang terpapar virus HIV dari salah satu anak punk tersebut.
"Yang meninggal itu pasangan salah satunya. Yang dua masih hidup itu, memang pemakai narkoba melalui jarum suntik, inisialnya D (30) dan A (31). Dua orang ini tetap dalam pemantauan kita," terang Posma.
Sebelumnya, aparat gabungan Satpol PP, TNI dan kepolisian melakukan razia terhadap anak punk dan gelandangan di wilayah Kramatjati, Jakarta Timur. Mereka yang terjaring kemudian ditangkap dan didata oleh pihak kecamatan.
Sebanyak 13 orang terjaring dalam razia tersebut. Mereka rencananya akan dikirimkan ke Panti Binaan Sosial di Cipayung, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.