Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UP Monas Belum Bisa Tertibkan PKL

Kompas.com - 18/07/2014, 10:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola (UP) Cawan Monas Rini Hariyani mengaku belum dapat menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan Monas. Hal ini disebabkan, belum adanya dasar hukum atau peraturan gubernur (pergub) yang mengatur tentang penyatuan UP Monas.

"Mau bekerja juga takut karena belum ada aturannya. Karena harus ada tanggungjawabnya," kata Rini, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Penyatuan UP Cawan Monas dengan UP Taman Monas itu merupakan keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Basuki terlanjur kecewa dengan kinerja Kepala UP Taman Monas Firdaus Rasyid yang gagal mengantisipasi pembeludakan PKL saat penyelenggaraan PRJ Monas.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menyatukan dua UP tersebut dan dikomandani oleh Rini. Saat ini, Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur tentang kebijakan tersebut masih dalam proses verbal.

Di sisi lain, Rini mengakui, para PKL masih terus berjualan di kawasan Monas. Terlebih pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu. Ia menyadari sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum masih rendah. Hal itu pula yang menyebabkan PKL liar membeludak di kawasan Monas.

Di kawasan seluas 82 hektar itu, DKI telah memberi ruang bagi para PKL. Yakni di Lapangan IRTI, dengan kapasitas 339 PKL terdaftar Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI.

"Jangan aparat terus yang disalahkan. Kalau memang pedagangnya tidak terdata, ya jangan berjualan dan menyalahi aturan, dong," keluh wanita berusia 50 tahun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com