Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Enggak Ada Jokowi, Mungkin Tahun Ini Saya Enggak Mudik"

Kompas.com - 25/07/2014, 14:33 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Supardi (60), salah seorang peserta mudik gratis yang diselenggarakan oleh tim media center pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengaku sangat berterima kasih kepada presiden terpilih, Joko Widodo, karena telah menyelenggarakan mudik gratis. Jika tidak ada mudik gratis ini, kata dia, dirinya tidak dapat mudik dan berlebaran di kampung halaman bersama keluarga.

"Tiket udah susah, Mas. Kalau enggak ada Pak Jokowi, mungkin tahun ini saya enggak bisa mudik dan ngumpul sama keluarga di kampung," ujar Supardi, yang telah sejak pukul 11.00 WIB menunggu di titik berkumpul rombongan mudik gratis, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Supardi menuturkan, dirinya dan keempat anaknya yang tinggal di daerah Ancol, Jakarta Utara, kesulitan mendapat tiket untuk pulang kampung ke Purwokerto, Jawa Tengah. Dengan biaya yang terbatas, dia berkeliling ke terminal bus dan stasiun kereta api untuk mencari tiket, tetapi tidak berhasil.

"Tiket kereta jauh hari udah habis, tiket bus di atas 200.000 semua. Mahal sekali, Mas," cerita Supardi.

Beruntung, anaknya mendapat informasi bahwa tim media center Jokowi-JK mengadakan mudik gratis yang salah satu daerah tujuannya adalah Purwokerto. Tanpa berpikir panjang, dia bersama anaknya langsung mendatangi kantor media center Jokowi-JK di Jalan Cemara No 19, Menteng, Jakarta Pusat.

Supardi tidak menemukan kesulitan dalam mengurus pendaftaran mudik gratis. Dia hanya perlu membawa fotokopi KTP dan fotokopi kartu keluarga untuk bisa mendapatkan tiket bus. Kini, Supardi dan keempat anaknya merasa bahagia karena akhirnya bisa berlebaran dengan keluarga di Purwokerto.

Pria yang sehari-hari menggantungkan hidupnya kepada keempat anaknya ini berencana akan menetap dalam waktu yang lama di kampung halaman dan belum terpikir untuk kembali ke Jakarta.

"Tiket ke Jakarta masih mahal, Mas. Saya di kampung dulu saja," ujar Supardi.

Supardi berharap, di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla nanti, kesejahteraan rakyat miskin akan lebih diperhatikan. Dia yakin Jokowi-JK dapat membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik.

"Kalau dia bisa membantu rakyat kecil insya Allah. Penginnya lancar-lancar aja. Indonesia bisa lebih baik lagi," ujar Supardi.

Rombongan mudik gratis ini berangkat dengan menggunakan 50 bus. Ada sekitar 2.900 relawan yang terdaftar mengikuti acara mudik gratis ini. Ada 6 kota tujuan, yakni Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Purwokerto, dan Madura. Dijadwalkan Jokowi akan melepas rombongan mudik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com