Bagi mereka, kondisi ini seperti mendapat tunjangan hari raya (THR) pasca-Lebaran. Pendapatan mereka naik tajam dibanding hari-hari biasa. Salah seorang pedagang, Nabil (30), mengaku omzetnya naik 10 kali lipat pasca-Lebaran.
"Omzetnya sampai Rp 10 juta sehari. Ini jauh dari hari biasa. Pokoknya enggak ada apa-apanya dari hari biasa yang cuma Rp 1 sampai 2 juta perhari. Ini kayak THR-lah buat kita," kata Nabil, saat berbincang depan toko mainnya, Rabu petang.
Pria yang tinggal di kawasan permukiman belakang Pasar Gembrong itu mengaku, hal ini terjadi setiap tahun. Bermacam-macam mainan, seperti mobil remote control, helikopter mini, boneka, menjadi incaran pembeli.
Harganya pun bervariasi. Mobil-mobilan dengan kendali jarak jauh misalnya paling murah dihargai Rp 60.000 dan paling mahal Rp 200.000. Harga helikopter mini berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 1 juta.
"Kalau setiap tahun orang paling cari pasti mobil remote. Setelah itu baru helikopter dan boneka-bonekaan," ujar Nabil.
Wakri (31), pedagang pistol mainan ini juga mengalami hal yang sama. Pada hari normal pistol mainannya laku di kisaran Rp 500.000 seharian, kini dia memperoleh penghasilan Rp 5.000.000 per hari di masa lebaran.
"Kalau lagi ramai semuanya bisa laku. Alhamdulillah kemarin banyak yang laku," ujar pria asli Gembrong, yang telah berdagang mainan selama 3 tahun ini.
Setiadi (38), seorang pembeli pistol mainan ini mengatakan sengaja membeli untuk hadiah bagi anaknya di Lebaran ini. Warga Kampung Melayu, Jakarta Timur itu, membeli sebuah pistol mainan laras panjang seharga Rp 180.000 bagi anaknya.
"Buat senengin anak aja. Saya beli dua sama, yang kecil harganya Rp 40.000," ujar Setiadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.