Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Toko Kelontong di Depok Tewas dengan Tujuh Tusukan

Kompas.com - 31/07/2014, 22:30 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Ali Wafa (38), pemilik warung kelontong di Kampung Pitara, RT 6/RW 15, Pancoranmas, Depok, ditemukan bersimbah darah di lantai warungnya, Kamis (31/7/2014) dini hari.

Ali yang mendapat luka tusukan di sekujur tubuhnya langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga di Jalan Margonda. Namun, pukul 10.00, Ali mengembuskan napas terakhir. Luka tusukan yang dideritanya sangat parah.

Jasad Ali lalu dibawa ke RS Polri Sukanto untuk diotopsi demi kepentingan penyelidikan.

Jajaran Polresta Depok menduga, Ali dibunuh sedikitnya oleh dua pelaku. Polisi memastikan tidak ada unsur perampokan dalam kasus ini. Sebab, dari hasil penyidikan, tidak ada yang hilang dari uang dan barang berharga milik korban.

Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim menjelaskan, hasil identifikasi menunjukkan sedikitnya ada tujuh luka tusukan senjata tajam di tubuh Ali.

"Luka tusukannya di perut di bawah pusar, di perut sebelah kanan, di bagian kantong kemih kanan dan kiri, lalu di leher bagian kiri dan kanan, serta di pergelangan tangan kanan," kata Agus.

Dari luka-luka itu, ia mengatakan, pelaku diduga kuat menghujani korban dengan luka tusukan senjata tajam saat kejadian.

"Seperti dendam. Karenanya, untuk sementara, kami simpulkan ini adalah kasus pembunuhan murni tanpa ada perampokan," ujarnya.

Hal senada sebelumnya dikatakan Kapolresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah kepada Warta Kota, Kamis siang.

"Sebab tidak ada barang berharga dan uang milik korban yang hilang. Kami masih dalami motif pembunuhan ini, dan diduga karena masalah pribadi," kata Ahmad.

Ia menuturkan, Ali Wafa dan istrinya, Mutmainah (30), yang merupakan warga asal Sampang, Madura, sudah setahun tinggal di sana dan membuka toko kelontong. Adapun Mutmainah kini sedang mengandung anak kedua mereka.

Sesaat setelah kejadian, Mutmainah membersihkan ceceran darah suaminya yang memenuhi lantai warung. Hal ini dikeluhkan Agus Salim karena bisa saja ada sejumlah bukti dan petunjuk mengenai pelaku yang ikut dibersihkan istri korban.

"Saat kami datang, lokasi kejadian sudah bersih. Ceceran darah sudah dibersihkan istri korban. Ini agak kami sayangkan," katanya.

Agus mengatakan, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, serta melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Keterangan saksi dan olah TKP akan dicek silang dan dicocokkan," kata Agus.

Menurut Agus, kondisi Mutmainah saat ini sangat terpukul. Terlebih lagi, dia tengah hamil lima bulan.

"Istri korban yang sedang hamil masih shock berat sehingga belum dapat kami mintai keterangan," katanya. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com