Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Percaloan Tiket Bola di GBK ...

Kompas.com - 07/08/2014, 00:56 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pertandingan Juventus melawan ISL All Star, Rabu (6/8/2014), ratusan massa pendukung Juventus mulai berdatangan ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. Hal ini pun dimanfaatkan para calo tiket untuk menjual tiket pertandingan ke para pendukung Juventus.

Pantauan Kompas.com Rabu, halaman luar GBK diramaikan oleh pendukung Juventus. Para pendukung ini masuk dari berbagai pintu pagar kawasan GBK. Selain para pendukung Juventus, terlihat belasan calo tiket berdiri lain di depan pintu masuk stadion.

Mereka kerap menghampiri para Juventini, sebutan pendukung Juventus, yang berada di lokasi tersebut. Dengan suara pelan, mereka menawarkan tiket ke pendukung Juventus.

"Ayo kategori I. Kategori I," kata calo kepada masyarakat yang melintas di depannya.

"Ini kategori III masih ada. Kategori III, mau?" ucap seorang calo lainnya.

Beberapa orang mengaku risih dengan kelakuan para calo ini. Hal ini misalnya disampaikan Tio (25). ia mengaku risih saat diikuti oleh calo yang menawarkan tiket. Tio mengatakan ia sudah membeli tiket via online sejak tiga minggu lalu.

"Tadi sempet diikutin mulu. Padahal saya sudah bilang sudah punya tiket. Tapi enggak tahu deh kenapa diikutin mulu," ujar pria asal Bekasi ini.

Tio mengaku lebih memilih membeli tiket dari online karena lebih murah. Menurutnya, sebagai pendukung yang baik, ia merasa harus membeli sesuai dengan prosedur pembelian. Ia menyatakan, lebih bangga bila membeli tiket dengan cara yang mudah dan murah.

Ia pun mengatakan, pendukung sudah seharusnya mengetahui pertandingan, jauh sebelum laga itu dimulai.

Senada dengan Tio, Yuke (23) mengaku membeli tiket lewat online. Menurut Yuke, tiket online cukup mudah dibeli dibandingkan membeli dengan harga lebih tinggi di calo. "Saya beli di online. Kategori II saya beli Rp 350.000. Itu juga belinya sebulan lalu, sudah lama," kata Yuke.

Yuke pun mengaku sempat ditawari calo membeli tiket. Sekitar pukul 18.30 WIB, ia ditawari untuk kategori II. Yuke mengatakan, calo menawarkan dengan harga Rp 375.000 per tiket. Namun, ia langsung menolak dan memilih mengitari GBK sambil menunggu mulainya pertandingan.

Yuke mengungkapkan, ia dan temannya juga diminta menjual tiket mereka oleh calo. "Ada juga tuh calo tadi minta. Katanya kita mau enggak jual tiket ke dia (calo). Lah, kita kan repot kalau mau masuk," kata pria asal Semarang, Jawa Tengah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com