Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mendiang Ade Sara Kecewa Proses Hukum Para Tersangka Lambat

Kompas.com - 07/08/2014, 15:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah mendiang Ade Angelina Suroto sempat kecewa terhadap proses hukum kasus pembunuhan anaknya dengan tersangka Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Asyifa Ramadani (19) berjalan lama.

Setelah lima bulan berjalan, proses hukum tersebut baru akan memasuki persidangan rencananya pada pekan depan.

"Kalau kekecewaan terus terang saya sebagai ayah, dalam arti proses hukumnya kok lama. Menunggu lima bulan dalam keadaan kedukaan itu bukan waktu yang pendek," kata Suroto (41), saat ditemui di rumahnya, Jalan Layur, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (7/8/2014).

Suroto menjelaskan bahwa keluarga sempat mendatangi Komisi Kepolisan Nasional (Kompolnas) dan Komisi Kejaksaan perihal kasus anaknya, pada awal Juli. Ada kekhawatiran dari keluarga yang menunggu lamanya kasus tersebut berjalan.

Kompolnas juga mengakui kasus tersebut berjalan lama. "Kami ke Kompolnas, dan bertemu Ibu Hamidah, beliau berpikir sama. Kasus ini semua orang tahu, tapi kenapa di tim penyidik sendiri memakai batas waktu maksimal," ujar Suroto.

Kuasa hukum korban, Nobel Pandjaitan (53), menegaskan keluarga tidak mengejar vonis berat untuk para pembunuh Ade Sara.

Putusan vonis sepenuhnya menjadi kewenangan majelis hakim pada persidangan nanti. Nobel berharap aparat hukum yang bekerja dalam kasus ini dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan nurani. "Karena kami pun memiliki nurani untuk mengampuni," ujar pria yang juga keluarga korban.

Ade Sara ditemukan tak bernyawa Rabu 5 Maret 2014. Ade ditemukan di kilometer 41, ruas tol Bintara, Bekasi Timur, Jawa Barat.

Remaja 19 tahun itu dibunuh Hafid dan Asyifa yang merupakan sepasang kekasih. Aksi Hafitd dan Asyifa menghilangkan nyawa korban masing-masing karena sakit hati dan cemburu terhadap korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com