Pada Kamis (7/8/2014), puluhan kendaraan yang ingin diuji terpaksa ditolak. Sedangkan sisa kendaraan yang ingin menguji, sejak pukul 08.00 pagi ditolak karena sudah melebihi kuota.
Taufan (53), salah seorang sopir truk, mengaku kecewa karena tidak dapat melakukan uji Kir pada hari ini. Dia datang sejak sekitar pukul 08.30, mengaku ditolak oleh petugas pengamanan di PKB.
"Saya baru tahu lokasi sini karena sebelumnya biasa uji kir di Kedaung. Kalau ditolak begini saya bingung, sebab Kir sudah mati selama seminggu," keluhnya.
Koordinator Wilayah UPT PKB Kendaraan Khusus Cilincing, Hengky Suhendra, mengakui hal tersebut. Bahkan, antrean panjang sudah terjadi sejak Senin (4/8/2014) lalu.
"Kami melakukan pembatasan karena khawatir pengujian tidak optimal. Soalnya jumlah penguji tidak sebanding dengan kendaraan yang diuji. Jadi terpaksa setelah 160 kendaraan, sisanya kita suruh kembali lagi besok," jelasnya.
Sedangkan terhadap kendaraan yang sudah terlanjur datang namun Kir nya sudah mati, Hengky memberikan kebijakan boleh membayar retribusi dahulu sebesar Rp 87.000 baru kemudian besoknya untuk datang kembali.
"Kita mengimbau kepada para sopir untuk mengurus sendiri Kir-nya, tidak melalui pengurus apalagi calo. Kemarin, sebanyak 18 orang di sekitar sini digaruk petugas kepolisian karena diduga calo," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.