JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko 'Jokowi' Widodo memastikan bahwa program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sempat terhenti segera dilanjutkan kembali pada pertengahan Agustus 2014.
"Saya ke kampung-kampung, warga juga gitu keluhannya. Sudah saya perintahkan Dinas Pendidikan untuk merampungkannya minggu ini," ujar Jokowi di Balaikota, Jumat (8/8/2014) siang.
Jokowi mengatakan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah merampungkan verifikasi nama murid yang akan menerima KJP. Oleh sebab itu, tidak ada halangan lagi untuk membagi kartu penjamin pelayanan pendidikan itu.
Hanya saja, Jokowi mengatakan bahwa jumlah pemohon KJP kali ini membeludak. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mesti menggelontorkan dana hibah sebesar Rp 1,3 triliun. Padahal, APBD DKI 2014 hanya mengakomodir dana sebesar Rp 670 miliar.
"Permohonannya banyak sekali. Tapi jumlah penerima KJP kali ini bertambah dari yang sebelumnya. Hanya tak semua diberi. Sisanya akan diberikan tahun depan," ujar Jokowi.
"Sayang sebenarnya karena yang bisa di-cover APBD cuma segitu. Sisanya di-pending," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, terhentinya program KJP diprotes orangtua murid. Mereka meminta KJP diteruskan lagi agar kebutuhan pelajar di Ibu Kota tetap terpenuhi. Penghentian KJP didasarkan pada imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada seluruh pemerintah provinsi di Indonesia.
Lembaga antikorupsi itu mengimbau agar program berbasiskan dana hibah menjelang pemilihan presiden. Diketahui, dana KJP memang berasal dari dana hibah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.