Hal itu disampaikan Feby (21), seorang mahasiwi perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat. Ia gagal naik transjakarta karena hanya membawa uang Rp 5.000. Ia pun terlihat sempat meluapkan kekecewaannya kepada petugas halte.
"Saya cuma bawa uang Rp 5.000, terus gimana Mbak? Saya mau ke kampus," keluh Feby. Namun, petugas halte tidak bisa berbuat apa-apa tentang keluhan Feby.
Mahasiswi itu pun terpaksa naik kembali ke atas jembatan penyeberangan untuk menuju pinggir jalan guna mencari moda transportasi yang lain. "Kok kayak dipaksa gitu harus beli Rp 20.000," ujarnya.
Beda halnya dengan Lia (36). Perempuan yang bekerja di daerah Tosari ini mengaku sudah memiliki tiket elektronik berupa Mandiri e-money. Kebetulan saldo dari kartu yang ia miliki sedang kosong, sementara uang di dompetnya tidak mencapai Rp 10.000, yang merupakan harga minimal untuk melakukan isi ulang.
"Jadi, saya sudah punya e-money, cuma lagi enggak ada saldonya. Masa harus beli kartu lagi," imbuhnya.
Seperti diberitakan, mulai hari ini, Senin (11/8/2014), layanan transjakarta secara resmi memberlakukan wajib tiket elektronik di Koridor I, yang artinya seluruh halte di sepanjang koridor ini tak akan lagi menyediakan transaksi tunai melalui penjualan tiket kertas.
Pemberlakuan wajib tiket elektronik di Koridor I merupakan bagian dari rencana modernisasi tiket yang dilakukan oleh PT Transjakarta. Ditargetkan paling lambat pada Januari 2015, semua koridor transjakarta sudah memberlakukan tiket elektronik.
Tiket elektronik transjakarta merupakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh enam bank yang telah bekerja sama dengan pihak transjakarta, yakni BCA Flazz, Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI Tap Cash, Bank Mega Megacard, dan Bank DKI Jakcard.
Pada pekan ini, semua kartu dibanderol dengan harga yang sama, Rp 20.000. Harga tiket elektronik transjakarta sebesar Rp 20.000 merupakan harga promosi yang akan berlaku sampai dengan Minggu (17/8/2014). Setelah itu, harganya akan naik menjadi Rp 40.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.