Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Puncak Patung Pancoran, Jakarta Jadi Jeda Mempesona

Kompas.com - 19/08/2014, 05:17 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Hari sudah menjelang tengah malam, kira-kira pukul 23.40 WIB, ketika tujuh lelaki bersiap memanjat Patung Pancoran di Jakarta Selatan, Senin (18/8/2014). Mereka adalah para pekerja PT Dua Puteri Anugerah yang hendak membersihkan patung itu.

Berpakaian serba oranye, berperlengkapan helm kuning dan sepatu bot, mereka menaiki tangga kecil yang khusus dibuat untuk memanjat patung setinggi 27 meter itu.

Rudi adalah pekerja pertama yang naik. Menyalakan lampu LED di alas patung, menjadi hal pertama yang dia lakukan, setiba dia di atas tonggak melengkung penyangga patung yang sejatinya bernama Patung Dirgantara itu.

Setelah lima orang berada di tempat yang sama, Rudi memberi aba-aba kepada Agis dan Asep yang tinggal di bawah, untuk menyiapkan plafond cross yang dikaitkan pada sebuah tali. Setelah Agis memberi aba-aba siap, Ajis yang berada di atas menarik dengan hati-hati benda tersebut.

“Kami sudah seminggu di sini. Biasa mulai kerjanya malam hari,” ujar Agis. Bersama teman-temannya, lelaki asal Bogor ini sudah tinggal di tenda di bawah patung buatan 1965 tersebut selama sepekan terakhir.

Keindahan Jakarta dari puncak Patung Pancoran

Agis kemudian bercerita mengenai pengalamannya berada di puncak Patung Pancoran. Hiruk-pikuk jalanan dan kota Jakarta, adalah jeda yang menghibur mata dari ketinggian di sana.

“Jakarta dari atas sangat indah, apalagai pada malam hari,” tutur Agis. Apalagi, kata dia, ketika pemandangan itu ditingkahi terang lampu dari gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.

Membersihkan patung Pancoran, kata Agis, bukan pekerjaan enteng. Badan patung setinggi 11 meter itu harus dibersihkan dengan cermat, tanpa mereka boleh lengah menjaga keselamatan. Bahan pembersih yang mereka pakai adalah air jeruk nipis dan alkali gliserol.

“Memang harus fokus kerja. Kalau sudah capek, bisa lihat-lihat Jakarta untuk sedikit ambil napas,” imbuh Agis sembari tersenyum.

Dody, teman Agis, turut menimpali percakapan pada tengah malam ini. "Kami mulai kerja jam 11 malam sampai 10 pagi," ujar dia.

Seperti halnya Agis, Dody pun mengatakan bekerja di puncak patung Pancoran memberikan sensasi tersendiri. "Kalau pagi di sini sangat indah. Kami bisa lihat pemandangan Jakarta sebelum matahari terbit,” ujar dia.

Ketujuh lelaki ini tak bisa memastikan kapan pekerjaan dari Balai Konservasi DKI Jakarta tersebut rampung. “Enggak tahu kapan selesainya. Kami masih terus bekerja di sini sampai patungnya bersih,” kata Dody.

Patung Dirgantara atau yang dikenal dengan sebutan Patung Pancoran ini dibangun pada 1965. Patung dengan berat 11 ton ini akan dimandikan pekan ini setelah seminggu pengerjaan tangga dan pemasangan saluran pembuangan limbah di atas Patung Pancoran.

(Baca juga: Mukjizat Jeruk Nipis Sembuhkan Patung Pancoran)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com