Berpakaian serba oranye, berperlengkapan helm kuning dan sepatu bot, mereka menaiki tangga kecil yang khusus dibuat untuk memanjat patung setinggi 27 meter itu.
Rudi adalah pekerja pertama yang naik. Menyalakan lampu LED di alas patung, menjadi hal pertama yang dia lakukan, setiba dia di atas tonggak melengkung penyangga patung yang sejatinya bernama Patung Dirgantara itu.
Setelah lima orang berada di tempat yang sama, Rudi memberi aba-aba kepada Agis dan Asep yang tinggal di bawah, untuk menyiapkan plafond cross yang dikaitkan pada sebuah tali. Setelah Agis memberi aba-aba siap, Ajis yang berada di atas menarik dengan hati-hati benda tersebut.
“Kami sudah seminggu di sini. Biasa mulai kerjanya malam hari,” ujar Agis. Bersama teman-temannya, lelaki asal Bogor ini sudah tinggal di tenda di bawah patung buatan 1965 tersebut selama sepekan terakhir.
Keindahan Jakarta dari puncak Patung Pancoran
Agis kemudian bercerita mengenai pengalamannya berada di puncak Patung Pancoran. Hiruk-pikuk jalanan dan kota Jakarta, adalah jeda yang menghibur mata dari ketinggian di sana.
“Jakarta dari atas sangat indah, apalagai pada malam hari,” tutur Agis. Apalagi, kata dia, ketika pemandangan itu ditingkahi terang lampu dari gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.
Membersihkan patung Pancoran, kata Agis, bukan pekerjaan enteng. Badan patung setinggi 11 meter itu harus dibersihkan dengan cermat, tanpa mereka boleh lengah menjaga keselamatan. Bahan pembersih yang mereka pakai adalah air jeruk nipis dan alkali gliserol.
“Memang harus fokus kerja. Kalau sudah capek, bisa lihat-lihat Jakarta untuk sedikit ambil napas,” imbuh Agis sembari tersenyum.
Dody, teman Agis, turut menimpali percakapan pada tengah malam ini. "Kami mulai kerja jam 11 malam sampai 10 pagi," ujar dia.
Seperti halnya Agis, Dody pun mengatakan bekerja di puncak patung Pancoran memberikan sensasi tersendiri. "Kalau pagi di sini sangat indah. Kami bisa lihat pemandangan Jakarta sebelum matahari terbit,” ujar dia.
Ketujuh lelaki ini tak bisa memastikan kapan pekerjaan dari Balai Konservasi DKI Jakarta tersebut rampung. “Enggak tahu kapan selesainya. Kami masih terus bekerja di sini sampai patungnya bersih,” kata Dody.
Patung Dirgantara atau yang dikenal dengan sebutan Patung Pancoran ini dibangun pada 1965. Patung dengan berat 11 ton ini akan dimandikan pekan ini setelah seminggu pengerjaan tangga dan pemasangan saluran pembuangan limbah di atas Patung Pancoran.
(Baca juga: Mukjizat Jeruk Nipis Sembuhkan Patung Pancoran)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.