Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Belum Apa-apa Sudah "Suudzon"

Kompas.com - 25/08/2014, 15:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik, mengatakan bahwa DPRD DKI, terutama fraksinya, tak akan mempersulit pengunduran diri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Karena itu, ia menyarankan agar Jokowi segera mengajukan surat pengunduran dirinya sesuai mekanisme yang berlaku.

Sampai saat ini, kata Taufik, DPRD DKI belum menerima surat permohonan pengunduran diri dari mantan Wali Kota Solo itu.

"Jadi tidak ada yang ingin menghambat. Masukan saja sesuai prosedur. Jangan belum apa-apa sudah suudzon, belum apa-apa sudah berprasangka buruk," katanya usai rapat paripurna istimewa pelantikan anggota DPRD periode 2014-2019, di Gedung DPRD, Senin (25/8/2014).

Tak hanya itu, Taufik juga meminta agar publik tidak menaruh prasangka buruk terhadap DPRD, terutama Partai Gerindra. Menurutnya, persaingan antara PDI-P dan Gerindra selama Pilpres yang lalu merupakan bagian dari dinamika politik.

"Jangan dikaitkan sebagai upaya penghambatan. Politik itu dinamis, dia bergerak terus," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu.

Jokowi telah menyatakan akan mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya saat ini pada pekan ini. Namun, ia belum memastikan kapan tepatnya hal tersebut akan dilakukan.

"(Pengunduran diri) lagi dipersiapkan, lagi dibuat dulu suratnya. Diajukan kapan masih menunggu, menunggu waktu yang baik. Bisa Senin, Selasa Rabu, atau Jumat," katanya, di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com