Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Kejahatan Seksual di JIS Tertutup, Istri Agun Hanya Bisa Melihat dari Jendela

Kompas.com - 26/08/2014, 22:59 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana kasus kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) dengan terdakwa Agun Iskandar, Selasa, (26/8/2014). Agun merupakan petugas kebersihan di JIS. Sidang tertutup itu membuat Narti, istri Agun, hanya bisa menyaksikan jalannya sidang dari balik jendela kaca.

Wanita 26 tahun itu tampak serius mengamati jalannya persidangan. Sesekali dia menoleh ke belakang, meladeni beberapa wartawan yang ingin mewawancarainya. "Maaf Mas, saya enggak bisa," ujar Narti halus, menolak tawaran wawancara.

Sejumlah awak media yang mencoba untuk bertanya tidak digubrisnya. Narti lebih memilih menyaksikan langsung sidang perdana suaminya dari balik kaca jendela ruang sidang Prof H Oemar Seno Adji, SH tersebut.

Matanya tampak berkaca-kaca melihat sang suami yang hanya bisa tertegun mendengarkan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Narti baru berani bersuara ketika akan menemui mertuanya, yang tidak lain adalah ibunda Agun Iskandar.

"Saya percaya suami saya tidak seperti yang mereka tuduhkan," ujar Narti dengan mata berkaca-kaca. Menurut dia, semenjak suaminya ditahan, dia dan anaknya tidak lagi mendapatkan nafkah dari Agun. Sebab, kata dia, hanya Agun satu-satunya tulang punggung keluarganya.

"Saya percaya dia tidak begitu (kelainan seksual). Saya ingin dia dibebaskan karena memang dia enggak buat seperti (yang dituduhkan) itu," ujarnya.

Agenda sidang perdana Agun ialah mendengarkan pembacaan dakwaan dari jaksa penuntut umum. Dalam dakwaannya, Agun diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 82 UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 53 ayat 1 ke-I KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP. Rencananya, sidang akan kembali digelar pada Rabu, 3 September mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com