Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak MRT Diminta Perhatikan Hak Pejalan Kaki

Kompas.com - 28/08/2014, 14:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kebijakan PT MRT Jakarta yang mempersempit trotoar di sepanjang Jalan Sudirman selama proses pembangunan mass rapid transit (MRT) dianggap tidak berpihak kepada pejalan kaki. Saat ini, proyek tersebut sedang berlangsung dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan.

Direktur Institute Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Yoga Adiwinarto menilai, apa yang dilakukan oleh PT MRT merupakan contoh nyata bahwa di Jakarta, kepentingan pengguna transportasi umum harus dikalahkan kepentingan pengguna kendaraan pribadi.

"Trotoar dipersempit dan orang dipersulit untuk jalan. PT MRT hanya concern membuat pengendara mobil tetap nyaman, dan itu kesalahan fatal karena pejalan kaki dan pengguna bus adalah calon customer-nya MRT," kata Yoga kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2014).

Tak hanya itu, Yoga juga mengkritik jembatan akses menuju Halte Karet (halte yang dibangun oleh PT MRT) yang ia nilai curam dan sempit, sehingga tidak bisa dilalui oleh orang yang hendak naik dan turun jembatan secara bersamaan.

"Jembatannya menyedihkan. Sempit dan curam. Kalau pagi antrean buat turun tabrakan dengan yang mau naik. Orang jadi banyak yang ngantre lama di atas jembatan," ujarnya.

Karena itu, Yoga mendesak agar dalam proses berjalannya proyek ke depannya, PT MRT lebih memperhatikan fasilitas pejalan kaki.

Saat ini, proyek MRT Jakarta tengah memasuki pengerjaan konstruksi skala besar untuk persiapan pembangunan stasiun bawah tanah, yang berlangsung dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan. Kegiatan proyek berlangsung di bagian tengah jalan sehingga mengharuskan dilakukannya rekayasa lalu lintas.

Lajur cepat ditutup dan dialihkan ke lajur lambat. Sedangkan lajur lambat, baru dibangun yang lahannya diambil dari sebagian trotoar. Sehingga, trotoar yang tadinya memiliki lebar sekitar lima meter, menyusut menjadi hanya tinggal sekitar satu meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com