Chief Costumer Service Gading Nias, Heri Setiawan, mengatakan imbauan tersebut sudah diikuti dengan penyampaian soal risiko keamanan. Selain itu, lokasi parkir di luar rusunami itu juga hanya dijaga preman.
"Kami sudah wanti-wanti kalau hilang gimana. Tapi mereka bilang, 'Kan diasuransiin'. Ya terserah, kami sudah wanti-wanti," kata Heri, di kantornya, Jumat (5/9/2014).
Heri mengaku tidak tahu organisasi masyarakat apa yang menjaga parkir di luar rusunami tersebut. Namun, dia mengaku pernah didatangi orang-orang mengatasnamakan dari ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR).
"Itu kalau mau urus ke pemda, bukan urusan saya, itu lahan pemda lho, bukan lahan Gading Nias," tutur Heri, mengulang jawabannya kepada orang-orang tersebut. Dia memastikan tak pernah ada pembicaraan apapun antara pengelola rusunami dengan ormas yang mana pun soal pengelolaan parkir di luar rusunami.
"Kami enggak ada sistem bargaining," ujar Heri. Jaminan ketiadaan tawar-menawar soal hal-hal semacam itu, sebut Heri, adalah ancaman sanksi pemecatan di internal perusahaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.