Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telinganya Berdarah, Remaja Putri Ini Mengaku Dianiaya Ibu

Kompas.com - 13/09/2014, 21:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja putri berusia 16 tahun, VB, diduga dianiaya oleh ibunya. Remaja itu, ditemukan sedang menangis di pinggir Jalan Baru, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (13/9/2014) sekitar pukul 09.00.

"Saat itu, warga menemukannya menangis di pinggir jalan. Kondisinya luka di telinga kanan dan kiri, mengeluarkan cairan dan darah. Langsung dibawa ke kantor RT," kata Sudirno (40), Ketua RT 04/02, Kalibaru, di Mapolsek Cilincing.

Menurut Sudirno, pihaknya kesulitan meminta keterangan lengkap korban karena remaja itu masih dalam keadaan shock sehingga sulit diajak berbicara.

"Kalau dilihat sekilas dari kondisi tubuhnya dan pakaiannya yang bersih, sepertinya dia anak baik-baik, bukannya anak jalanan," kata Sudirno.

Saat ditemukan, pihaknya menemukan tas ransel korban, berisi pakaian, makanan, peralatan kosmetik, dan peralatan mandi. VB sendiri, mengaku, telinganya ditusuk menggunakan lidi yang dilakukan oleh ibunya sendiri.

“Yang tusuk telinga saya Ibu. Dia tusuk pakai lidi. Dia marah, tapi saya nggak tahu kenapa. Sekarang masih sakit kalau bicara," kata VB di Mapolsek Cilincing.

Sedangkan, Kapolsek Cilincing, Kompol Edi Purnawan, mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sudin Jakarta Utara dan selanjutnya akan membawa korban ke RSUD Koja untuk di lakukan autopsi.

 “Saat ini, kami masih mendalami laporan tersebut. Korban sendiri kondisinya saat ini masih trauma," kata Edi.

Untuk sementara ini, lanjut Edi, korban dalam pengawasan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jakarta Utara. Korban pun dirawat dan ditenangkan di Rumah Aman milik LPA Sudin Jakarta Utara. (Mohammad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com