Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Kalau Ribut Melulu, Orang-orang Enggak Pilih PPP

Kompas.com - 15/09/2014, 09:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana mengaku prihatin atas polemik yang sedang terjadi di dalam internal partainya. Ketidakharmonisan hubungan sesama pimpinan partai itu, lanjut dia, membuat citra partai berlambang Kabah di masyarakat menjadi tidak baik.

"Begini, (PPP) ini kan partai Islam, kalau partai Islam ribut melulu, orang Islam enggak milih partai Islam lagi. Orang-orang enggak pilih PPP lagi," kata pria yang akrab disapa Lulung itu, di Stand Kepulauan Seribu Lebaran Betawi, Lapangan Silang Monas Timur, Jakarta, Minggu (14/9/2014).

Ia meminta kedua kubu, baik Suryadharma Ali maupun Sekjen PPP Romahurmuziy untuk melakukan rekonsiliasi. Selain itu, Lulung juga khawatir, masyarakat Indonesia tidak lagi menaruh kepercayaan kepada PPP.

"Jalani konstitusi saja secara baik, intinya rekonsiliasi," tegas pria yang kerap berseteru dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.

Suryadharma dilengserkan oleh rapat pengurus harian ke-18 DPP PPP pada Rabu (10/9/2014) lalu. Pemecatan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) DPP PPP Nomor 077/SK/DPP/P/IX/2014. Suryadharma dianggap telah melanggar Anggaran Rumah Tangga (ART) partai pasal 10 ayat 1 huruf c dan d.

Pemecatan Suryadharma juga terkait penetapannya sebagai tersangka atas kasus penyelenggaraan haji. Saat ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Suryadharma menjabat sebagai Menteri Agama. Kemudian, pada Jumat (12/9/2014) sore, Suryadharma mendatangi kantor DPP PPP dan menyatakan pemecatan dirinya tidak sah. Ia bahkan memecat tiga Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi, Suharso Monoarfa, Lukman Hakim Saifuddin, serta Sekjen DPP PPP Romahurmuziy.

Selain empat nama itu, Suryadharma juga memecat enam ketua DPP, yakni Ermalena Muslim, Reni Marlinawati, Aunur Rofik, Rusli Effendi, Yusroni Yazid, dan Hizbiyah Rohim.

Aksi saling pecat di internal PPP bukan kali ini saja terjadi. Pada April lalu, mereka juga saling pecat terkait sikap Suryadharma yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Belakangan, mereka berdamai dan jabatan masing-masing dikembalikan seperti semula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com