Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung ke Ahok: Abang Ganteng yang Satu Itu Manis-manis Sajalah kalau Bicara

Kompas.com - 14/09/2014, 17:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana, meminta wartawan untuk tidak lagi mengadu domba antara dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Lulung itu mengaku ingin menyudahi segala polemiknya bersama Basuki. Hanya, lanjut dia, Basuki juga harus beriktikad baik menyelesaikan permasalahannya dengan Lulung.

"Politik ini kan harus kompromi. Yang penting abang kita yang ganteng satu itu (Basuki), sudahlah, yang manis-manis saja bicaranya, pasti saya dukung (program Pemprov DKI)," kata Lulung di sela-sela acara Lebaran Betawi, Jakarta, Minggu (14/9/2014).

Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu tak menampik bahwa hubungannya dengan Basuki kian mesra. Kemesraan Lulung dan Basuki itu ditunjukkan mereka saat perayaan Lebaran Betawi. Mereka tampak berpelukan, cium pipi kanan-kiri, serta bergurau satu sama lain. Lulung mengatakan, di dalam sebuah hubungan pertemanan, kemesraan harus selalu dijaga. Sementara itu, dalam hubungan profesional, lembaga eksekutif dan legislatif harus mendukung satu sama lain.

"Tadi Pak Ahok (Basuki) bilang ke saya untuk jangan lagi bicara (yang jelek) di berita. Ya sudah, saya terima. Syaratnya, kalaupun Ahok ngomong di berita, saya minta dia klarifikasi pernyataan-pernyataan tentang DPRD. Jadi, teman-teman anggota Dewan terobati juga, jangan bawa-bawa DPRD lagi," kata Lulung.

Dalam memimpin Ibu Kota, lanjut dia, Basuki tetap harus mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Di dalam peraturan itu, Gubernur dan Wagub DKI wajib memiliki etika dan norma dalam menjalankan pemerintahan serta menciptakan stabilitas politik.

"Kalau tadi Pak Ahok bilang bahwa saya sparring partner-nya, ya itu untuk kebaikan pembangunan di Jakarta. Haji Lulung ini tidak ada masalah kok sama Ahok. Persoalannya kan teman-teman DPRD ada yang tersinggung (dengan pernyataan Basuki). Saya akan bantu menyelesaikan masalahnya dengan teman-teman di DPRD," kata Lulung.

Sekadar informasi, Lulung sebelumnya geram atas berbagai pernyataan Basuki yang dianggap melecehkan DPRD sebagai institusi negara. Hal ini terkait dengan revisi RUU Pilkada, pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Basuki menganggap, jika RUU itu disahkan menjadi UU, maka kepala daerah hanya akan menjadi "sapi perah" DPRD.

Selain itu, Lulung juga tidak sepakat dengan pernyataan Basuki, yang menyebutkan bahwa kepala daerah hanya akan menjadi budak DPRD. Menanggapi hal itu, Lulung mengaku akan membinasakan karier Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com