Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikan Gergaji kepada Tahanan yang Kabur, Ibu Ini Jadi Tersangka

Kompas.com - 17/09/2014, 11:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Ibu salah satu tahanan yang melarikan diri dari Polsek Pondok Gede ditetapkan menjadi tersangka. Wanita yang bernama Sudarwati itu merupakan ibu dari Andi alias Ketel, salah satu tahanan yang melarikan diri.

"Sudarwati sudah kita tetapkan sebagai tersangka," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo ketika dihubungi, Rabu (17/9/2014).

Sudarwati adalah orang yang menyelundupkan gergaji kecil kepada anaknya ketika menjenguk pada 20 Agustus lalu. Gergaji tersebut sengaja diselundupkan untuk digunakan keenam tahanan agar bisa melarikan diri.

Saat itu, Sudarwati menyelipkan gergaji sepanjang 30 sentimeter di pinggangnya. Petugas pun tidak mengetahuinya. Ketika sedang mengobrol dengan Andi, Sudarwati diam-diam menyerahkan gergaji itu kepada Andi.

Selain Sudarwati, ada satu orang pria yang juga dijadikan tersangka. Pria tersebut bernama Miko. Perannya dalam hal ini adalah menjemput keenam tahanan di Gang Gamprit, Pondok Gede.

Sudarwati dan Miko dijerat Pasal 223 KUHP tentang upaya membantu kaburnya tahanan, jo Pasal 55 KUHP tentang melakukan tindak pidana. Mereka terkena ancaman hukuman penjara maksimal dua tahun delapan bulan.

Enam tahanan di Kepolisian Sektor Pondokgede, Bekasi, melarikan diri dari penjara pada Jumat lalu. Mereka kabur dengan cara membobol teralis yang ada di kamar mandi.

Keenam tahanan yang kabur ini adalah Alinda alias Indra, Andi alias Ketel, Fitri alias Petruk, Pandiaman Situmorang, Adi saputra alias Acfil, dan Arif setiawan. Siswo mengatakan dari keenam orang tersebut, satu diantaranya adalah tahanan narkoba. Sisanya, ditahan karena kasus kriminal.

Mereka memotong teralis kamar mandi. Diduga teralis itu dipotong menggunakan gergaji. Kemudian, dengan menggunakan ember yang ada di kamar mandi, mereka memanjat keluar melalui jendela yang telah dibobol itu. Jendela kamar mandi tersebut menembus ke ruang gudang penjara. Ada bagian dari atap ruangan tersebut yang terbuat hanya dari asbes plastik. Keenam pelaku memanjat benda besi yang ada di ruangan tersebut dan membobol bagian atap itu. Lewat sanalah mereka berhasil keluar dari tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com