Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Kabur Dijemput Ibunya Pakai Honda Jazz

Kompas.com - 16/09/2014, 11:50 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Jangan sangsikan kasih sayang sang ibu kepada anaknya. Setidaknya, Sudarwati telah membuktikannya. Dia nekat membawakan gergaji besi kepada sang anak, Andi alias Ketel, saat mendekam di sel tahahan Polsekta Pondok Gede pada 20 Agustus 2014.

Setelah anaknya kabur, Sudarwati juga yang menjemputnya menggunakan Honda Jazz warna oranye pada Jumat (12/9) dini hari.

"Salah satu tahanan yang kabur itu (Andi) dijemput keluarganya menggunakan Honda Jazz, tahanan lainnya kabur masing-masing," ungkap Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo, Senin (15/9).

"Tersangka (Andi) dijemput ibunya di sekitar Polsek Pondokgede, masih belum jauh dan lokasi, jadi memang sudah direncanakan jauh hari," katanya lagi.

Risiko yang ditanggung Sudarwati kini menjadi tersangka dugaan pelanggaran Pasal 223 KUHP tentang upaya membantu kaburnya tahanan dengan ancaman hukuman penjara maksimal dua tahun delapan bulan. Siswo menyatakan, polisi sudah menyita mobil Honda Jazz sebagai barang bukti.

Tidak terlibat

Kanit Reskrim Polsekta Pondokgede, Iptu Untung Riswaji, menerangkan bahwa asal gergaji dari Sudarwati sekaligus menepis dugaan keterlibatan anggota polisi atas terjadinya peristiwa kaburnya enam tahanan. "Bukan anggota, tidak ada keterlibatan anggota," katanya.

Untung mengatakan, Sudarwati sudag dibawa tim buser untuk pengejaran untuk pengembangan kasus tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, enam tahanan Polsekta Pondokgede itu kabur dengan menggergaji teralis di ruang kamar mandi, Jumat (12/9) dini hari. Mereka naik menggunakan ember besar ke arah gudang, dan menjebol atap.

Keenam pelaku teridentifikasi bernama Andi alias Ketel, Alinda alias Indra, Fitri alias Petruk, Edi Saputra alias Aceh, Pandiaman Situmorang, dan Aril Setiawan.

Kanit Reskrim Polsekta Pondokgede, Iptu Untung Riswaji menerangkan bahwa keenam tahanan yang kabur itu seluruhnya adalah residivis. Sebelum kabur, mereka pernah menjalani hukuman kasus serupa.

Dari lima tersangka narkoba yang kabur itu semuanya pernah ditahan di Polsek Pondok Gede untuk kasus serupa, yaitu kepemilikan narkoba.    

"Hanya satu orang tersangka curanmor yang pernah ditahan dalam kasus berbeda, yaitu kasus pengeroyokan," katanya.

Polisi masih memburu keenam tahanan yang kabur, namun belum satu pun yang berhasil dibekuk kembali. (chi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com