Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Kelebihan Muat Didenda Rp 500.000

Kompas.com - 22/09/2014, 17:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan truk kelebihan muatan yang memasuki Gerbang Tol Priok I, Jakarta Utara, didenda Rp 500.000 oleh petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (22/9/2014).

"Tadi ada 15 kendaraan yang kita tilang. Ada jenis kontainer, truk tanah, dan lainnya. Mereka itu kita tilang karena kendaraannya overload," kata Wakil Kepala Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Wagino di Jakarta.

Ke-15 truk tersebut selanjutnya tidak diperkenankan melanjutkan perjalanannya.

Selain menerapkan denda maksimal Rp 500.000, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara mengancam akan mengandangkan truk yang kelebihan muat.

"Kita akan mulai pada pekan depan. Jadi truk yang terbukti overload, akan kita kawal untuk dikadangkan," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Arifin Hamonangan.

Ia mengatakan, Dishub Jakarta Utara akan bekerja sama dengan kepolisian terkait pelaksanaan ini. Bila terbukti melanggar, polisi memberikan tilang biru dengan denda maksimal, dan Dishub akan menggiring kendaraan ke tempat penampungan kendaraan bermotor di Tanah Merdeka, Cilincing, Jakarta Utara.

"Mereka akan dikeluarkan dari tol. Tapi kita sistemnya tidak derek, beda dengan parkir liar. Namun, ada anggota yang nantinya mengawal sampai ke Tanah Merdeka," ujar Arifin.

Menurutnya, pemilik kendaraan yang hendak mengambil kembali kendaraan harus membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kembali perbuatannya. Mereka juga diminta mengurus sanksi tilang di pengadilan, dan membayar denda retribusi sebesar Rp 10.000 berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2012.

"Setelah itu baru boleh mengambil kendaraan," ujar Arifin.

Ia menambahkan, penertiban akan dilakukan di semua daerah rawan di ruas jalan tol di Jakarta Utara, seperti di Tol Wiyoto Wiyono. Diharapkan, penertiban ini dapat menimbulkan efek jera bagi truk kelebihan muat yang melintasi ruas tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com