Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Dirobohkan, Pemilik Kios Lempar Batu

Kompas.com - 25/09/2014, 11:07 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bangunan liar di Jalan Layur Raya, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, dirobohkan menggunakan alat berat oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, Kamis (25/9/2014). Penertiban dilakukan karena selama ini bangunan tersebut membuat saluran air tidak berfungsi.

Pantauan Kompas.com, ratusan aparat gabungan dari kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berada di lokasi penertiban. Mereka mulai merobohkan bangunan menggunakan eskavator kuning milik SDPU Tata Air Jakarta Timur.

Bangunan liar yang dirobohkan berada di sisi kiri Jalan Layur Raya RT 08/11, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur. Ketika akan dirobohkan, seorang wanita pemilik bangunan meminta Satpol PP membiarkan ia dan karyawannya mengeluarkan barang-barangnya lebih dulu.

"Tunggu dulu. Orang lagi gergaji di atas, berbahaya enggak? Kita enggak mau ribet. Boleh bongkar. Ini kan DKI juga yang punya. Tapi sabar dulu," teriak seorang ibu kepada anggota Satpol PP di depannya.

Personel Satpol PP pun akhirnya menuruti kemauan wanita itu. Mereka membantu karyawan kios ikan tersebut untuk mengeluarkan barang-barang dari dalam kios.

Namun, satu di antara tiga kios milik ibu itu dirobohkan dengan ekskavator. Kemarahannya pun memuncak.

"Pemerintah yang bangun ya pemerintah yang bongkar. Itu beling semua saya takut kena orang. Kerja buat bongkar silakan saja, sabar dulu keluarin aquarium," tegas ibu yang memakai daster hijau tersebut.

Pada bagian kios kedua, permintaan wanita itu dituruti oleh Satpol PP. Petugas penertiban pun kembali membantu mengeluarkan barang ke gang di sebelah kios.

Tak berapa lama, seorang pria kakak dari wanita itu datang dan meminta bangunan untuk dibongkar sendiri oleh mereka.

"Ini hak kalian. Kita ada di bangunan pemerintah. Kita bukan beli asal-asalan," teriak pria itu.

"Saya enggak masalah, mau bongkar sendiri. Ini belum kelar. Enggak usah khawatir pak, saya bongkar," tambah si wanita itu.

Akan tetapi, kali ini tidak dihiraukan petugas Satpol PP. Pengendara ekskavator pun langsung merobohkan bangunan dari atap sampai alas bangunan.

Spontan wanita itu langsung mengambil batu dan melemparkan ke arah ekskavator. Tiga kali melempar batu, wanita ini langsung diamankan petugas Satpol PP dan kepolisian untuk menepi di pinggir gang.

Kini, tiga kios berderet itu telah rata dengan tanah. Hanya seperempat sisi belakang ditinggalkan sesuai permintaan berat wanita itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com