Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Tak Terduga pada Senin, Dadakan Bantaran Kali Mampang akan Digusur

Kompas.com - 15/08/2014, 02:04 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menertibkan bangunan liar di bantaran Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Penertiban tersebut direncanakan digelar pada Senin (18/8/2014) dan Selasa (19/8/2014). Rencana penggusuran ini diakui dadakan.

"Ini gerak cepat untuk menanggulangi banjir karena banjir yang kemarin (Senin, 11/8/2014) tidak terprediksi. Persiapan sampai pelaksanaan hanya dalam waktu satu minggu," kata Camat Mampang Prapatan Fidiyah Rokhim di kantornya, Kamis (14/8/2014).

Pada Senin, banjir sampai ke kawasan Pondok Jaya, Tegal Parang, Mampang Prapapatan, setelah pembatas air buatan warga di Kali Mampang hanyut. Fidiyah mengakui banjir sudah kerap menyambangi wilayahnya, tetapi mengatakan luapan air pada Senin tidak diduga.

"(Biasanya) ketika hujan 20 menit langsung air kali meluap sampai ke halaman Kantor Camat. Ketika hujan turun, saya langsung keluar kantor jadi tidak terjebak," tutur Fidiyah. Kantor kecamatan ini berada sekitar 100 meter dari tepi Kali Mampang.

Penertiban bantaran Kali Mampang, ujar Fidiyah, juga akan diikuti dengan pengerukan sungai. Menurut dia penertiban bantaran bertujuan memperlebar sungai.

Fidiyah menyebutkan sekitar 250 kepala keluarga akan terimbas penertiban bantaran sungai tersebut. Mereka, kata dia, berasal dari tiga kelurahan, yaitu Mampang Prapatan, Tegal Parang, dan Pela Mampang.

Menurut Fidiyah, 700 personel Satuan Polisi Pamong Praja disiapkan untuk penertiban bantaran kali tersebut. "Pemilik dan penghuni (bangunan di bantaran Kali Mampang) yang terkena penertiban akan kami panggil besok (Jumat, 15/8/2014)."

Kompensasi bagi warga yang terkena penertiban, sebut Fidiyah, adalah tawaran relokasi ke Rusunawa Komarudin di Cipinang, Jakarta Timur, dengan harga sewa yang lebih murah dibandingkan pendaftaran biasa.

Saat ini telah tersedia 100 unit ruang di Rusunawa Komarudin. "Warga yang mendaftar ke rusunawa lewat kami (akan) lebih murah harga sewanya daripada kalau warga datang terus daftar sendiri ke rusunawa," janji Fidiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com