Sang gadis yang belakangan diketahui berinisial DA ini masih kuliah di sebuah kampus swasta di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, sedangkan pacarnya, SW, kuliah di sebuah universitas swasta dekat Gandaria City, Jakarta Selatan. Mereka baru pacaran tiga bulan lalu.
DA dan SW memilih duduk di bangku pojokan taman. Sialnya, ketika tengah bermesraan, mereka ditangkap petugas keamanan taman.
Koordinator Lapangan Keamanan Taman Cattleya, Rayes Manalu, mengaku memergoki mereka. DA dan SW ketahuan berada di sisi barat Taman Cattleya. Di situ, lokasinya gelap. Beberapa lampu taman tak maksimal menyala lantaran tertutup rerimbunan pohon.
Saking asyiknya DA dan SW berpacaran, tak sadar Rayes Manalu sudah ada di belakang mereka. Melihat hal itu, Rayes menegur. Keduanya digelandang ke pos keamanan.
Kepala Seksi Penertiban Dinas Pertamanan DKI Jakarta Salim mengatakan, setiap pengunjung taman yang tertangkap sedang bermesraan harus ditertibkan dan bisa diselesaikan dengan sepengetahuan orangtuanya. Namun, SW mengaku ibu dan ayahnya sedang berada di luar kota. Dia juga mengaku tak punya kakak.
Sementara itu, DA mengaku ibu dan ayahnya tinggal di Bantul, Yogyakarta. Namun, dia tinggal bersama kakaknya. Akhirnya, Salim meminta sang kakak datang. DA sendiri yang meneleponnya. "Saya khilaf, Pak. Habisnya gelap, sih. Jadi tergoda," kata SW kepada Salim.
Sekitar setengah jam kemudian, kakak DA datang dengan mengenakan sepeda motor. Ia berjalan ke pos keamanan dengan tergopoh-gopoh. Dia mengaku baru sampai kontrakan saat DA menelepon meminta kakaknya menjemputnya. "Ini adik bungsu saya," kata kakak DA, yang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Salim pun menjelaskan kepada kakak DA alasan dia dipanggil. Setelah menerima penjelasan, wajah kakak DA berubah tegang lalu meminta maaf. Sementara itu, DA tertunduk malu, lalu menangis. Kakaknya memeluk dia.
Saat kakak DA datang, surat pernyataan sudah selesai dibuat. SW dan DA menulis pernyataan bahwa mereka tidak akan lagi mengulangi perbuatannya. Salim meminta DA membacakan itu. Kemudian, semuanya diminta menandatanganinya.
Sebelum diperbolehkan pulang, Salim bicara panjang lebar. Dia meminta kakaknya memperhatikan sang adik. Dia juga meminta penjelasan apakah kakak DA kenal dengan SW. Ternyata, mereka saling kenal. Selama berpacaran, SW sudah sering datang ke tempat DA. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.