Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Kemarin FPI Sudah Diterima, Kenapa Masih Saja Rusuh?

Kompas.com - 03/10/2014, 22:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengecam demonstrasi yang berakhir ricuh oleh ratusan orang yang tergabung dalam massa Front Pembela Islam (FPI), Jumat (3/10/2014). Dalam aksi itu, massa melempari kantor Balaikota dan Gedung DPRD DKI dengan batu dan kotoran hewan.

"Mereka kok bisa sampai lempar batu dan kotoran hewan seperti itu, ada apa ini? Jadi tolong kepolisian tangkap siapa pun yang terlibat. Habib Rizieq (Ketua FPI) itu kan teman saya, harusnya bisa dikomunikasikan. Jangan seperti ini," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Akibat kericuhan itu, belasan polisi terluka. Beberapa polisi sampai dirujuk ke Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RSPAD Gatot Subroto karena luka yang dideritanya.

Prasetyo meminta polisi menangkap massa tersebut, termasuk sang koordinator aksi. Dia mengaku tak habis pikir dengan aksi FPI ini karena pimpinan dewan sudah menerima perwakilan FPI untuk mendengarkan tuntutan mereka.

Salah satu tuntutan FPI yang disampaikan dalam pertemuan dengan pimpinan DPRD DKI, kata Prasetyo, adalah menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta.

"FPI kan kemarin sudah pernah datang dan diterima Dewan, apakah ada omongan dari mereka (FPI) untuk bertindak (ricuh) seperti ini? Yang penting, sekarang saya minta aparat dari Polda (Metro Jaya), Polres (Metro Jakarta Pusat), dan Polsek (Metro Gambir) menangkap siapa pun yang bikin hal ini terjadi. Ini negara hukum," tekan Prasetyo.

Aksi unjuk rasa menolak Basuki menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo, Jumat siang, berakhir ricuh. Sekitar 200 demonstran yang merupakan anggota FPI bentrok dengan polisi. Sebanyak 16 polisi terluka dalam bentrok tersebut.

Buntut dari kericuhan itu, polisi menjemput paksa koordinator aksi unjuk rasa tersebut. Penjemputan paksa yang dipimpin langsung oleh Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono ini bisa membawa Irwan, penanggung jawab aksi. Namun, koordinator aksi belum ditemukan. Irwan sudah dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com