Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tetap Tunggu Kupon di Istiqlal Meski Tak Ada Pembagian Kurban di Sana

Kompas.com - 05/10/2014, 14:24 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  - Tahun ini panitia kurban di Masjid Istiqlal tidak lagi mendistribusikan daging kurban di masjid tersebut. Namun, banyak warga yang belum mengetahui hal ini. Mereka tetap saja menunggu pembagian hewan kurban di sana.

Pantauan Kompas.com, Minggu (5/10/2014) siang, sejumlah warga tampak duduk-duduk di halaman Masjid Istiqlal untuk menanti pembukaan pembagian daging kurban. Hani (47), warga Kalideres, Jakarta Barat, mengaku telah menunggu sejak pukul 09.00 WIB. Ia sengaja ke masjid tersebut untuk mendapatkan kupon pembagian daging kurban.

"Saya tiap tahun ke sini. Kalau datang pagi-pagi, biasanya masih kebagian kupon," kata Hani.

Ia mengatakan, ini ketiga kalinya mengantre daging kurban di Istiqlal. Ia dan anaknya rela menunggu sejak pagi demi meraih kupon dari panitia.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Hani tetap bersabar menunggu pembagian daging hingga selesai meski ia tak memiliki kupon. Toh ia masih bisa mendapatkan sisa daging kurban yang belum dibagikan di menit-menit akhir.

"Ya, kalau rela jauh-jauh ke Istiqlal itu soalnya enggak dapet jatah kupon dari masjid dekat rumah," kata dia.

Warga lain, Purwanti (48), pun mengungkapkan hal senada. Ia mengaku datang dari Meruya, Jakarta Barat, pukul 08.00 WIB. Tujuannya sama, untuk mengantre kupon di halaman Masjid Istiqlal.

Hingga pukul 12.45 WIB, ia tak juga mendapatkan selembar kertas yagn diharapkannya. Namun, ia dan dua orang temannya tetap santai menunggu panitia kurban keluar dari masjid dan membagikan kupon.

"Tunggu saja dulu. Nanti juga ada yang keluar. Biasanya juga kita gitu, nunggunya lama," ucap dia.

Selain mereka, ada pula warga dari daerah lain yang datang dengan tujuan sama, menunggu panitia membagikan kupon. Warga yang datang di sana tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari Depok, Bekasi, Tangerang.

Hani dan Purwanti mengaku belum mengetahui bahwa peringatan Idul Adha di Masjid Istiqlal kali ini tidak disertai pembagian kupon. Mereka menyatakan baru mendapatkan informasi dari perbincangan jemaah lain di Masjid Istiqlal. Meski begitu, mereka tetap saja menunggu dan berharap ada kesempatan mendapatkan dading kurban hari ini.

"Kalau tidak kebagian, ya mau gimana lagi. Tapi saya mau menunggu sampai kabar itu pasti," ucap Hani.

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Mubaroq berulang kali menyatakan bahwa tahun ini panitia kurban Istiqlal mengubah mekanisme pembagian kurban. Daging tidak lagi dibagikan di masjid, tetapi diantar langsung kepada warga melalui panti asuhan, mushala, dan kantor kelurahan.

"Ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan kami. Jadi,  masyarakat tidak perlu antre panjang lagi," ujar Mubaroq.

Menurut Sekretaris BPPMI, Subandi, tahun lalu hampir 10.000 warga yang mengantre untuk mendapatkan jatah daging kurban dari Istiqlal. Padahal, saat itu panitia hanya mampu menyediakan 5.000 bungkus daging kurban. Akibatnya, banyak warga yang tidak kebagian paket kurban dan pulang dengan tangan hampa.

Hingga pukul 12.45 WIB, panitia kurban Masjid Istiqlal telah menerima 45 ekor sapi dan 14 ekor kambing kurban. Hewan-hewan itu akan disembelih seusai shalat magrib atau menjelang Isya. Penyembelihan dilakukan oleh 30 orang. Setelah disembelih dan dipotong, daging langsung dibungkus dan langsung diantar ke lokasi yang sudah ditentukan.

"Sebelum subuh, kami harap pendistribusian daging sudah beres," ujar Subandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com