Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Commuter Line Naik, tetapi Penumpang Tak Harus Bayar Lebih...

Kompas.com - 06/10/2014, 16:11 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menaikkan tarif kereta rel listrik (KRL) mulai 15 Oktober 2014. Kendati demikian, penumpang tak harus membayar lebih akibat kenaikan tarif tersebut.

"Untuk penumpang, tarif yang berlaku tetap, sementara untuk menutup kenaikan tarif, maka PSO (public service obligation)-nya yang akan dinaikkan," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014).

Tarif baru KRL, untuk lima statiun pertama yang semula Rp 2.000 akan menjadi Rp 5.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya, tarifnya tidak berubah yaitu Rp 500. Namun tarif yang berlaku untuk penumpang untuk lima stasiun pertama tetap Rp 2.000. [Baca: Tarif Commuter Line Naik Mulai 15 Oktober, Ini Besarannya]

Artinya PSO yang semula berjumlah Rp 1.000 untuk lima stasiun pertama menjadi 3.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya PSO yang diberikan yaitu Rp 500. Hermanto mengatakan, pnyesuaian tarif ditanggung oleh pemerintah melalui mekanisme PSO sehingga tidak mengubah besaran tarif yang diberlakukan kepada masyarakat.

PSO pemerintah terkait kenaikan KRL setelah adanya penyesuaian tarif adalah sebesar Rp 208.840.995.257 sehingga total keseluruhan alokasi PSO untuk KRL Jabodetabek tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp 517.000.865.226.

Seperti diberitakan, penyesuaian tarif dilakukan guna menutup biaya operasi perjalanan KRL yang membengkak karena peningkatan fasilitas kepada penumpang.

Peningkatan fasilitas itu meliputi penambahan dan pengembangan gate, tiket berbasis elektronik, media informasi, penambahan petugas pelayanan, armada, normalisasi AC, perjanjangan peron, renovasi toilet dan musala, serta perbaikan penerangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com