Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PPP Rindukan Gubernur Blusukan Seperti Jokowi, Padahal Dulu Dukung Foke

Kompas.com - 06/10/2014, 16:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mempertanyakan sikap dan pemandangan fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atas pengunduran diri Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dalam pemandangan fraksi PPP yang dibacakan oleh ketua fraksi PPP Ichwan Zayadi, disebutkan bahwa PPP kehilangan sosok gubernur yang penuh kesederhanaan, keramahan, kesantunan dalam bertutur kata, gemar blusukan, dan mampu menjaga etika norma pemerintahan. [Baca: PPP: Kami Ikhlaskan dan Wakafkan Jokowi untuk Indonesia]

Padahal, kata Basuki, pada Pilkada DKI 2012 lalu, PPP tidak mendukung Jokowi sebagai Gubernur DKI. Mereka secara bulat mendukung Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI.

"Coba lihat komentar PPP pas Pilkada DKI 2012, Jokowi kan dibilang (PPP) tidak pantas jadi Gubernur DKI, yang pantas Foke (Fauzi Bowo) menurut mereka. Foke kan juga enggak pernah 'blusukan' seperti Pak Jokowi, ya sudahlah cuma omongan orang politik mah sudah," kata Basuki, di Balaikota, Senin (6/10/2014).

Dalam pemandangan fraksi PPP disebutkan pula sikap-sikap yang dimiliki Jokowi itu tidak dimiliki oleh Basuki. Kembali, Basuki tidak mempermasalahkan pemandangan fraksi partai berlambang Ka'bah itu.

Menurut Basuki, pemandangan itu merupakan hak setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya. Nantinya, pada Pilkada DKI 2017 akan dibuktikan sosok mana yang pantas memimpin Ibu Kota.

Rencananya, Basuki juga akan ikut bertarung menjadi calon Gubernur DKI periode 2017-2022. "Di Pilkada 2017 tinggal dilihat saja, orang pilih (saya) atau enggak. PPP berhak untuk tidak memilih saya (jadi Gubernur), santai saja. Kamu cari saja yang mau 'blusukan' seperti Pak Jokowi di (Pilkada) 2017," kata Basuki.

Meski Fraksi PPP masih merindukan dan menyayangi sosok Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada akhirnya mereka menerima pengunduran diri politisi PDI-Perjuangan itu. PPP pun mewakafkan Jokowi kepada bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com