Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: SBY Mau Bubarkan FPI, Malah Diancam Balik

Kompas.com - 06/10/2014, 18:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak bisa memberi rekomendasi kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Sebab, dia mengatakan, FPI bukanlah ormas yang terdaftar dalam Dirjen Kesatuan Bangsa Politik Kebangsaan (Kesbangpol) Kemendagri ataupun Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta.

"Bagaimana mau dibubarkan? Pak SBY juga mau bubarkan (FPI) enggak bisa. Saya masih ingat dulu, presiden bilang mau bubarin (FPI), tetapi enggak jalan, malah diancam balik kan (sama FPI)," kata Basuki di Balaikota, Senin (6/10/2014). [Baca: Polisi Akan Selidiki Keterlibatan Pemimpin FPI dalam Demo Rusuh Tolak Ahok]

Saat ini, ia menyerahkan seluruh tanggung jawab keamanan Jakarta kepada Polda Metro Jaya. Oleh karena itu, Basuki mengapresiasi langkah Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono yang berani menangkap serta menetapkan status tersangka terhadap 21 anggota FPI yang melakukan kerusuhan pada Jumat (3/10/2014) lalu.

Polda masih berupaya menelusuri tokoh elite yang berada di balik aksi FPI ini. Oknum yang memberi biaya bagi FPI itulah yang harus ditangkap.

"Siapa pun yang anarkistis harus ditangkap. Kami serahkan semua kepada polisi saja, kalau orang mau demo kan mesti melapor polisi. Kami minta, kalau orang mau demo, diperiksa saja KTP-nya," kata Basuki berseloroh.

Meski demikian, Ahok, sapaan Basuki, juga tidak meminta penambahan pengawalan kepada Polda Metro Jaya.

Basuki mengaku tidak takut dengan aksi FPI yang menolak dirinya untuk naik menjadi gubernur DKI Jakarta. Sebab, penolakan FPI berarti pelanggaran terhadap konstitusi, yakni Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Di dalam aturan itu disebutkan, jika kepala daerah mengundurkan diri, maka wakil kepala daerah secara otomatis menggantikannya. Atas hal itu, Basuki mengaku sama sekali tidak berniat berdialog dengan FPI.

"Ya sekarang kalau (FPI) enggak pernah didaftarkan bagimana? Terus kalau (FPI) sudah anarkistis bagaimana? Apanya yang mau didialogin, enggak ada gunanya, orang (FPI) sudah menolak Ahok kok. Makanya patokan kita sederhana saja, kalau anarkistis ya dikejar saja dengan pasal kriminal. Tanya sama Pak Kapolda nanti," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com