Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Kompas.com - 22/06/2024, 12:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Jakarta berusia 497 Tahun tepat pada hari ini, Sabtu 22 Juni 2024. Kota yang berusia hampir lima abad ini terus berkembang.

Bukan hanya soal infrastruktur, transportasi massal mengalami perubahan setiap tahunnya, menyesuaikan kebutuhan mobilitas warga.

Meski begitu, masyarakat Jakarta rasanya tak boleh lupa bahwa sebelumnya terdapat transportasi tradisional yang pernah sangat berjasa di DKI Jakarta.

Baca juga: Sambut HUT Jakarta 22 Juni, Monas Gratiskan Tiket Masuk sampai Cawan

1. Bemo

Warga Jakarta mungkin sudah tak asing lagi dengan bemo. Nama transportasi ini merupakan singkatan dari becak mobil.

Dikutip Kompas.com, bemo saat itu menjadi moda angkutan sebagai pengganti becak.

Adapun beberapa kendaraan lain yang kemunculannya bersamaan dengan bemo yakni motor betjcak (mobet), helikopter becak (helicak).

Selain itu juga ada mebea. Transportasi ini bentuknya mirip dengan bajaj.

Namun, seiring perkembangannya, bemo cenderung surut diduga dipicu karena ongkos pemeliharaan yang mahal.

Dengan demikian, faktor tersebut berdampak terhadap target setoran yang tinggi.

Baca juga: Ragam Moda Transportasi Jadul di Jakarta dari Masa ke Masa

2. Bajaj

Tidak hanya di India, bajaj juga ada di Kota Jakarta. Kendaraan ini diputuskan menjadi angkutan umum untuk warga, sesuai surat Keputusan Gubernur DKI pada Juni 1975.

Bajaj generasi pertama merupakan produksi India yang memiliki kapasitas mesin 150 cc.

Ketika itu, kendaraan ini menjadi pelengkap transportasi selain minicar, helicak, dan mebea.

Angkutan umum jenis IV dapat melayani warga di area permukiman. Keberadaannya melengkapi angkutan jenis I-III, yakni kereta api, bus kota, dan taksi.

Baca juga: Transportasi di Jakarta yang Sudah Punah

Bajaj pun cukup lama dapat bertahan ketimbang kendaraan jenis IV lain. Hal itu karena Bajaj unggul dari sisi ekonomi.

Kini, Bajaj di Jakarta pun telah bertransformasi menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com