Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Kopi Rempah di Kampung Betawi

Kompas.com - 19/10/2014, 08:11 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Di Kampung Betawi Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, banyak berdiri industri kreatif khas Betawi, mulai dari industri kuliner serta kerajinan. Salah satunya adalah Saung Abang None.

Saung ini baru berdiri tidak kurang dari lima bulan. Berjarak 200 meter dari Pintu Gerbang Si Pitung, saung ini berbeda dengan yang lain. Sajian khasnya adalah kopi pletok.

Pemilik saung, Hafiz, mengatakan kopi pletok racikannya ini spesial. "Kopi Pletok murni kreasi dari saung ini, jadi ya dijamin belum ada yang menjual minuman ini di tempat lain," ujar Hafiz kepada Kompas.com pekan ini.

Kopi kreasinya ini terdiri dari 15 macam rempah. Tetapi dia enggan membocorkan rinciannya. Rahasia dapur, begitu katanya. "Tujuh rempah di antaranya hampir sama dengan rempah membuat bir pletok, jadi tak heran rasanya hampir serupa dengan bir pletok," ujarnya.

Ide membuat kopi ini berangkat dari teman-teman komunitas di saung yang mayoritas penyuka kopi. "Awalnya karena anggota komunitas menyukai kopi, dan karena kita suka berkreasi maka kita gabungkan antara kopi dan pletok yang kaya akan rempah, dan ternyata banyak masyarakat yang suka," ujar Hafiz.

Dalam sehari, Hafiz bisa menghabis dua termos kopi untuk dijual. Harganya pun tak terlalu mahal, hanya Rp 5.000 per cangkir. Penjualan itu belum termasuk jika ada orang yang memesan. Satu termosnya, kopi pletok dihargai Rp40.000.

Beberapa pengunjung mengaku ketagihan rasa unik yang dimunculkan minuman ini. Salah satunya Ica (26). "Rasanya unik yah, kopi tapi kok ada rasa pedas-pedasnya, aroma rempahnya juga kuat. Kalau menurut aku sih enak ini daripada bir pletok," kata Ica.

Pengunjung lain pun mengakui kekuatan rasa kopi pletok. "Beda dengan kopi biasa karena terasa dari rempah-rempahnya. Karena ada rempah-rempahnya, efek negatif dari kopi cenderung tidak ada, selain itu lebih "Indonesia". Rasanya hampir mirip dengan bajigur orang Sunda," kata Rina (40).

Hafiz menjamin kopi buatannya aman untuk penderita penyakit lambung. Itu karena rempah-rempah yang terkandung seperti Jahe bisa melindungi lambung. Jadi, minuman ini bisa menjadi solusi bagi pencinta kopi yang memiliki masalah lambung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com