Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meskipun STC Mengganti Berjuta-juta, Anak Saya Enggak Tergantikan"

Kompas.com - 11/11/2014, 17:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua Amanda Dwi Nugroho (7), anak yang tewas tersengat listrik di Senayan Trade Centre, Senayan, Jakarta Pusat, menolak otopsi tubuh bagian dalam dari putri sulungnya itu.

"Saya cuma pengin mandiin anak saya, meluk dia, saya enggak tega dia harus diotopsi," tutut Eveline, ibu Amanda, kepada wartawan di kediamannya di kawasan Patal Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).

"Sebenarnya suami saya pengin menuntut (STC), tapi saya enggak mau anak saya diotopsi," tutur Eveline sambil terisak.

Seperti diberitakan, Amanda tewas akibat tersetrum di Senayan Trade Centre (STC) pada Senin (10/11/2014) sore. Amanda tersengat listrik saat berpegangan di pagar pembatas di lantai 1 mal itu. [Baca: Seorang Anak Tewas Tersetrum di Senayan Trade Centre]

Menurut Eveline, jenazah putri kesayangannya itu dalam kondisi baik. Meskipun membiru di beberapa bagian, seperti di bibir dan dada, jenazah tampak tersenyum dan tidak tampak kesakitan. Itulah yang membuat Eveline tak tega jika jenazah anaknya harus dibedah.

"Bayangkan, sebelum berangkat, saya sudah sisir rambutnya rapi, cantik. Begitu pulang, saya harus bawa dia sudah dikafani?" kata Eveline sambil menangis. [Baca: Cerita Pilu Eveline Kehilangan Nyawa Anak di Senayan Trade Centre]

Eveline mengatakan, jika anaknya sudah diotopsi, maka kesempatan terakhir untuk memandikan dan memeluknya akan hilang. Ia tak ingin itu terjadi. Meskipun itu berarti dia tidak bisa menuntut STC karena tuntutan secara hukum harus disertai dengan hasil otopsi.

"Meskipun pihak STC mengganti berjuta-juta, itu enggak akan mengganti anak saya. Anak saya hilang di sana, enggak akan pernah terganti," ujar dia.

Kendati demikian, Eveline mengakui, suaminya, Sasmito Nugroho (41), masih menginginkan pihak STC untuk meminta maaf dan mengakui kelalaian mereka. "Kami cuma enggak mau ada korban lainnya," ucap Eveline.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com