"Saya cuma pengin mandiin anak saya, meluk dia, saya enggak tega dia harus diotopsi," tutut Eveline, ibu Amanda, kepada wartawan di kediamannya di kawasan Patal Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).
"Sebenarnya suami saya pengin menuntut (STC), tapi saya enggak mau anak saya diotopsi," tutur Eveline sambil terisak.
Seperti diberitakan, Amanda tewas akibat tersetrum di Senayan Trade Centre (STC) pada Senin (10/11/2014) sore. Amanda tersengat listrik saat berpegangan di pagar pembatas di lantai 1 mal itu. [Baca: Seorang Anak Tewas Tersetrum di Senayan Trade Centre]
Menurut Eveline, jenazah putri kesayangannya itu dalam kondisi baik. Meskipun membiru di beberapa bagian, seperti di bibir dan dada, jenazah tampak tersenyum dan tidak tampak kesakitan. Itulah yang membuat Eveline tak tega jika jenazah anaknya harus dibedah.
"Bayangkan, sebelum berangkat, saya sudah sisir rambutnya rapi, cantik. Begitu pulang, saya harus bawa dia sudah dikafani?" kata Eveline sambil menangis. [Baca: Cerita Pilu Eveline Kehilangan Nyawa Anak di Senayan Trade Centre]
Eveline mengatakan, jika anaknya sudah diotopsi, maka kesempatan terakhir untuk memandikan dan memeluknya akan hilang. Ia tak ingin itu terjadi. Meskipun itu berarti dia tidak bisa menuntut STC karena tuntutan secara hukum harus disertai dengan hasil otopsi.
"Meskipun pihak STC mengganti berjuta-juta, itu enggak akan mengganti anak saya. Anak saya hilang di sana, enggak akan pernah terganti," ujar dia.
Kendati demikian, Eveline mengakui, suaminya, Sasmito Nugroho (41), masih menginginkan pihak STC untuk meminta maaf dan mengakui kelalaian mereka. "Kami cuma enggak mau ada korban lainnya," ucap Eveline.