Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bajaj BBG Masih Kesulitan Gas

Kompas.com - 15/11/2014, 07:04 WIB
KOMPAS.com - Transportasi publik di Jakarta sampai saat ini belum didukung fasilitas memadai yang dibutuhkannya. Bahkan, mereka yang mengoperasikan transportasi publik ramah lingkungan hanya untuk sekadar mendapatkan pasokan bahan bakar pun masih harus bersusah payah.

Tomi (30) kini membutuhkan dua jam untuk memperoleh bahan bakar gas (BBG) bagi bajaj yang dia kemudikan. Waktu dua jam itu untuk antre isi BBG dan perjalanan pergi-pulang dari Kemayoran di Jakarta Pusat, tempat dia mengoperasikan bajaj, menuju stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.

Tomi menjadi satu dari sekian banyak sopir bajaj BBG di Kemayoran yang kesulitan memperoleh BBG. ”Kami sering mendapati MRU BBG atau unit pengisian BBG bergerak di Monas, Jakarta Pusat, itu sering kehabisan BBG. Petugas SPBG sampai menolak kami. Padahal itu yang terdekat dari tempat kami mangkal,” katanya. Salah satu fasilitas mengisikan BBG pada bajaj, yakni melalui mobil pengisian BBG atau mobile refueling unit (MRU).

Kesulitan para sopir bajaj memperoleh BBG di tempat terdekat sudah berlangsung selama dua pekan. Hal ini menyebabkan mereka harus mencari BBG ke tempat lain. Akibatnya, SPBG di Jalan Perintis Kemerdekaan hampir setiap hari selalu dipadati bajaj yang mengantre mengisi BBG. Panjangnya antrean bisa mencapai 200 meter dengan jumlah bajaj yang mengantre tak kurang dari 100 unit. Pemandangan ini seperti terlihat pada Kamis (13/11) kemarin.

Akibat antrean ini, Tomi pun harus menanggung kerugian, kehilangan waktu 2 jam untuk menarik penumpang. Penghasilan yang diperoleh setelah dipotong setoran ke pemilik bajaj pun berkurang. Ia biasanya bisa membawa pulang uang Rp 100.000 per hari, tetapi kini hanya Rp 70.000 per hari. Setiap hari, Tomi memberikan setoran kepada pemilik bajaj sebesar Rp 80.000.

Sementara untuk pengisian BBG, sebagian sopir bajaj mengaku cukup mengeluarkan biaya Rp 18.000 sampai Rp 23.000 saban hari. Biaya itu sangat ringan karena harga gas setiap liter setara premium hanya Rp 3.100, sedangkan bensin premium seharga Rp 6.500 per liter.

Kepala Humas Perusahaan Gas Negara Irwan Atmanto membantah jika MRU yang dioperasikan di Monas kerap tutup sehingga para sopir bajaj BBG tak terlayani. Menurut dia, permintaan BBG untuk bajaj belakangan ini terus meningkat sehingga setiap hari selalu terjadi antrean di MRU Monas.

Irwan menjelaskan, pada 2013 konsumsi gas untuk kendaraan di MRU Monas hanya sekitar 900 liter setara premium (LSP) setiap bulan. Namun, pada tahun ini jumlahnya melonjak jadi 50.000 LSP per bulan. Bahkan, belakangan ini sudah mencapai 200.000 LSP per bulan.

Namun, tempat pengisian BBG di Jakarta masih sangat terbatas. Fasilitas SPBG hasil kerja sama dengan mitra usaha, baru tersedia di 14 unit tempat di Jakarta. Sementara Perusahaan Gas Negara (PGN) baru memiliki tiga SPBG di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. MRU yang dioperasikan PGN juga baru tersedia di Monas, Waduk Pluit di Jakarta Utara dan Cawang di Jakarta Timur. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com