Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Prediksi Puncak Musim Hujan, DKI Batal Modifikasi Cuaca

Kompas.com - 16/11/2014, 18:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemungkinan besar batal menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menghadapi hujan musim ini. Hal ini disebabkan puncak musim hujan yang semula diperkirakan terjadi pada November 2014, ternyata meleset.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Bambang Musyawardana mengatakan, semula puncak musim penghujan di Jakarta diprediksi terjadi November 2014.

"Berdasarkan ramalan BMKG, puncak musim penghujan di Jakarta baru terjadi sekitar Januari - Februari 2015," ujar Bambang, Minggu (16/11/2014).

Padahal, kata Bambang, dana untuk menyewa pesawat dan teknologi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu, terlanjur dianggarkan pada APBD DKI tahun 2014. "Artinya, anggaran yang sudah kami siapkan itu tidak boleh lagi dipakai. Karena sudah lewat tahun penganggarannya," kata dia.

Menurut Bambang, anggaran penggunaan TMC di Jakarta sebenarnya telah dialokasikan sejak Agustus lalu dengan nilai Rp 20 miliar.

Saat ini, anggaran untuk modifikasi cuaca itu telah dipindah pos-kan ke dalam anggaran darurat. "Kalau anggaran TMC tersebut ngotot dipakai juga, saya bisa dipenjara," katanya.

Ia menjelaskan, sesuai dengan namanya, anggaran darurat itu baru akan digunakan ketika ada situasi mendesak. Misalnya, untuk membantu penanganan warga yang terkena dampak banjir di Jakarta.

"Kalau Gubernur tetapkan kondisi darurat, kami pakai uangnya. Tetapi kalau tidak, ya tidak kami pakai. Jadi betul-betul tunggu on call dulu," ucapnya.

Meski tak menggunakan TMC, Bambang optimistis, instansinya lebih siap mengantisipasi banjir tahun ini hingga memasuki puncak musim penghujan tahun depan. "Sudah ada ratusan petugas yang kami latih untuk evakuasi korban banjir. Jadi kami siap," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com