Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mau Didemo-demo Tetap Saja Harga BBM Naik"

Kompas.com - 18/11/2014, 10:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian warga yang telah mendengar pemberitaan tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Senin (17/11/2014) malam, mereka memilih tidak ikut antre panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bagi mereka, isi Premium maupun Solar sebelum harga naik tidak akan mengubah apapun.

Salah satunya adalah Aleng (44). Pria yang tinggal di Jakarta Barat ini menganggap kenaikan harga BBM merupakan hal yang lumrah. Kebijakan tersebut juga dinilainya tidak dapat berubah karena telah melewati berbagai pertimbangan yang dipikirkan oleh pemerintah.

"Saya enggak ikut antre semalam. Percuma, habis ngantre, besoknya sudah naik kok," kata Aleng kepada Kompas.com, Selasa (18/11/2014) pagi.

Senada dengan Aleng, Ria (34) yang tinggal di Tangerang berpandangan bahwa sah-sah dan wajar saja kalau kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000. Dia pun mengaku tidak keberatan karena hanya perlu menambah sedikit kocek untuk membeli BBM Premium.

"Kalau biasanya saya isi full Rp 15.000 cukup buat bolak-balik ke Cipinang sehari. Pas naik ini, paling nambah jadi Rp 20.000," tutur Ria.

Dia pun menyayangkan pihak-pihak yang masih berdemo menuntut kembalinya harga BBM. Menurut Ria, dibanding melakukan unjuk rasa terus menerus, lebih baik memberikan sumbangsih yang positif untuk pemerintah dan mengawal kebijakan kenaikan harga BBM ini.

"Lu teriak-teriak harganya juga enggak bakalan turun," ujar dia.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk menaikkan Harga BBM bersubsidi, terhitung berlaku pada pukul 00.00 WIB sejak tanggal 18 November 2014. Besaran untuk harga BBM subsidi pun disebutkan oleh Jokowi.

"Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com