Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta, Mayasari Bhakti, dan PPD Akan Tetap Beroperasi Normal

Kompas.com - 19/11/2014, 08:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) akan melakukan aksi mogok nasional pada hari ini, Rabu (19/11/2014). Aksi mogok ini merupakan bentuk protes atas keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Organda mengimbau agar seluruh pelaku angkutan umum di Tanah Air tak beroperasi.

Menanggapi rencana aksi mogok nasional ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir. Ia mengungkapkan, tak semua angkutan umum menghentikan operasionalnya pada hari ini. Salah satu yang akan tetap beroperasi adalah Transjakarta.

"Yang jelas Transjakarta akan tetap beroperasi. Kami juga sudah berkomunikasi dengan beberapa operator bus besar, seperti Mayasari Bhakti dan PPD, mereka menyatakan tidak akan ikut aksi mogok nasional," kata Akbar, kepada Kompas.com, Rabu (19/11/2014).

Menurut Akbar, sampai dengan pukul 07.00 WIB, pagi ini, angkutan-angkutan umum reguler masih beroperasi normal. Dishub sudah melakukan pantauan di sejumlah terminal, di antaranya di Terminal Senen dan Terminal Kampung Rambutan.

"Laporan yang saya terima seperti itu. Belum ada aksi mogok. Angkutan masih beroperasi normal, masih mengangkut penumpang seperti biasa," jelas Akbar.

Seperti diberitakan, Organda DKI Jakarta mengajak seluruh pengusaha dan sopir angkutan umum se-DKI Jakarta untuk menghentikan operasional mulai Rabu (18/11/2014). Hal ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang memutuskan menaikan harga BBM bersubsidi. 

Meski akan melakukan aksi mogok, Organda DKI menjamin tidak akan ada aksi unjuk rasa para sopir. Tak hanya itu, aksi mogok juga hanya bersifat ajakan, bukan keharusan. Oleh karena itu, tak akan ada larangan bagi para pengusaha dan sopir angkutan umum yang memutuskan tetap mengoperasikan angkutannya.

"Kami tidak akan melakukan sweeping kepada kendaraan-kendaraan yang masih beroperasi. Karena kan kasihan masyarakat juga kalau semua angkutan tidak beroperasi," kata Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, saat dihubungi, Selasa (18/11/2014).

Organda DKI membawahi beberapa jenis angkutan umum, baik yang reguler mau pun yang terintegrasi busway. Angkutan itu di antaranya mikrolet, bus kota sedang, bus kota besar, dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com