Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nobar Film Bertema Korupsi, Ahok Kembali Sentil Pejabat DKI

Kompas.com - 21/11/2014, 07:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kembali mengajak jajarannya di Pemerintah Provinsi DKI untuk "nobar" atau nonton bareng film di bioskop, Kamis (20/11/2014) malam. Kali ini film yang dipilih Ahok adalah "Sebelum Pagi Terulang Kembali" dan lagi-lagi film ini bertemakan korupsi.

Ahok mengaku sengaja memilih film "Sebelum Pagi Terulang Kembali" untuk mengetuk pintu hati nurani para pegawai negeri sipil (PNS) yang terkadang tergoda untuk "bermain" dengan uang rakyat. Film berdurasi 140 menit itu menceritakan sebuah keluarga harmonis yang seketika hancur akibat tindak korupsi.

"Kami kerja sama dengan KPK untuk pencegahan korupsi. Bagaimana susahnya sebuah keluarga kalau sampai terlibat korupsi," kata Ahok yang ditemui usai pemutaran film, di gedung bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis malam.

Sejumlah pejabat turut hadir, seperti Kepala Badan ULP DKI I Dewa Gede Sony Ariyawan, Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN) Muhammad Mawardi, Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI Mara Oloan Siregar, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Ratiyono, Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, dan lainnya. Bahkan dua aktornya, Nungki Kusumastuti dan Fauzi Baadila turut hadir.

"Film ini bagus untuk menunjukkan efek perbuatan korupsi untuk keluarga," kata Ahok.

Film ini bukan film pertama yang ditonton Ahok bersama para pejabat DKI. Sebelumnya, selama menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, Ahok sudah tiga kali menggelar nonton bareng.

Pertama, Ahok menggelar "nobar" sebuah film dokumenter berjudul 'Jalanan' di Balai Agung, Balaikota. Saat itu, Ahok begitu terpukau dengan jalan ceritanya hingga meneteskan air mata.

Kedua, bekerja sama dengan KPK, Ahok nobar film berjudul 'Negeri Tanpa Telinga' yang mengangkat tema korupsi.

Ketiga, Ahok dan jajaran Pemprov DKI nobar film 'Tabula Rasa'. Ahok menjelaskan kegiatan nobar ini merupakan bentuk pengarahan baru kepada PNS DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com