Aksi jalan santai bersama bertajuk Sunday Morning Gathering (SMG) ini dimulai dari depan Hotel Grand Hyatt, Bundaran HI dan berakhir di sisi silang Monumen Nasional Barat Daya. Mereka berjalan dengan membentuk barisan dan saling memegang pundak peserta lain.
Formasinya, ada penyandang tuna netra yang posisinya di depan relawan. Ada pula yang berjalan relawan menuntun tuna netra.
"Harusnya ada juga yang berjalan relawan dan relawan, tapi mereka justru maunya sama tuna netra untuk berkenalan dan bisa berinteraksi langsung," kata Ketua Pelaksana SMG, Tarini, Minggu (7/12/2014).
Tarini mengatakan, aksi yang berlangsung sekitar 2 jam itu guna menyosialisasi cara berjalan tunanetra saat bersama masyarakat normal. Menurut dia, masyarakat tidak boleh memperlakukan penyandang tunanetra dengan ditarik.
Cara mengarahkan tunanetra, kata dia, cukup dengan memegang bahunya. Hal itu, lanjut dia, dengan sendirinya menyadari tuna netra untuk mengikuti jalur yang benar.
"Tadi masih ada yang narik tangan mereka (tuna netra). Padahal penyandang tuna netra itu tidak usah dituntun, tinggal sentuh bahu juga bisa," tutur wanita yang akrab disapa Rini.
Perdana menyelenggarakan aksi ini, Rini pun meminta penyandang tuna netra mengeluarkan tongkat masing-masing. Sebab, tambah dia, para mereka baru mengetahui bahwa ada orang yang menutup mata untuk berjalan bersama mereka.
"Tongkat itu kan kalau ada hambatan jadi tidak bisa nabrak langsung," ucap dia.
Rini pun menyatakan, tujuan dari aksi bertema "Walk for Hope" itu adalah mengedukasi masyarakat agar lebih membangun kehidupan sosial dan bisa merasakan langsung kekurangan tuna netra selama ini. Selain itu, beberapa tuna netra yang menjalankan wirausaha juga berpartisipasi dengan menggelar produk usaha masing-masing. Ada pula stand di garis finish yang menyediakan jasa pijat refleksi langsung dari tangan-tangan ahlinya.
Nantinya, mereka akan diajak ke puncak Monas. Rini mengatakan, penyandang tunanetra yang belum merasakan puncak Monas dapat sekaligus mengetahui suasana di ketinggian 132 meter itu. Para relawan pun, sebut dia, turut serta ke puncak Monas untuk mendeskripsikan pemandangan, lokasi, serta gedung-gedung Jakarta yang terlihat dari Puncak Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.