"Perbuatan kriminal bisa terjadi di mana saja. Kasihan taksinya kalau mereka yang terus disalahkan," ujar Ellen kepada Kompas.com, Rabu (10/12/2014).
Ellen menambahkan bahwa operator taksi di Indonesia, khususnya di Jakarta, masih bisa diandalkan, termasuk untuk sisi keamanan. Dengan adanya kejadian perampokan di kawasan Kuningan dan Sudirman Central Business District (SCBD), anggota Dewan Transportasi Kota DKI Jakarta ini juga berpesan agar masyarakat bisa lebih jeli dalam memilih taksi yang akan ditumpanginya.
Sebelumnya diberitakan perampokan di dalam taksi kembali terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan, yakni di daerah Kuningan dan daerah SCBD pada malam hari. Kedua korban yang menumpang taksi palsu tersebut adalah perempuan.
Pelaku yang beraksi lebih dari satu orang. Ada yang berperan sebagai sopir taksi, ada yang tiba-tiba dinaikkan di tengah perjalanan, dan yang bersembunyi di dalam bagasi taksi. Pelaku di dalam bagasi muncul dari balik kursi belakang setelah diberi kode oleh yang berperan sebagai sopir.
Setelah korban dikepung oleh pelaku, mereka menggasak harta benda yang dibawa oleh korban saat itu. Ada juga pelaku yang meminta korban turun untuk menuju ke mesin ATM pinggir jalan dan menarik sejumlah uang untuk pelaku. Salah satu korban mengaku mendapatkan kerugian materiil hingga Rp 35 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.