Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Asal-asalan, Kontraktor Jalan Harus Tanggung Jawab Hingga 4 Tahun ke Depan

Kompas.com - 10/12/2014, 18:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas pekerjaan umum akan menerapkan sistem kontrak berbasis kinerja dalam lelang proyek perbaikan jalan. Dengan sistem itu, kontraktor yang memenangi lelang bertanggung jawab terhadap jalan yang ia kerjakan hingga empat tahun ke depan.

Kepala Dinas PU DKI Agus Priyono, mengatakan tujuan penerapan sistem kontrak berbasis kinerja adalah untuk menghindari kontraktor nakal yang mengerjakan proyek perbaikan jalan secara asal-asalan.

Hal ini dilakukan agar nantinya tak ada lagi jalan rusak di Jakarta. "Misalnya satu kawasan akan kita lelang. Silahkan pihak ketiga melakukan desain, ketebalannya berapa, mau modelnya beton atau hotmix. Yang terpenting adalah dia tanggung jawab selama tiga sampai empat tahun," kata Agus, Rabu (10/10/1204).

Agus mengakui, saat ini banyak ruas jalan di Jakarta yang rusak dan berlubang. Menurut dia, penyebab kerusakan jalan beragam, mulai dari tingginya tingkat curah hujan maupun beban kendaraan yang lewat. [Baca: Jalan Rusak "Telan" Korban Jiwa, Ahok Tunggu Realisasi Janji Kadis PU]

"Seperti Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Daan Mogot, Jalan Pasar Rebo, Jalan Bekasi Raya, dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Karena memang kendaraan yang over load dibandingkan dengan volume jalan yang ada," ucap dia.

Data dari Dinas PU DKI Jakarta mengklaim saat ini jumlah jalan rusak di seluruh wilayah DKI Jakarta ada 289 titik. Ditargetkan sebelum akhir tahun, ke-289 titik jalan rusak sudah diperbaiki.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengklaim dinas PU tengah melakukan perbaikan terhadap 1.954 titik jalan rusak. Juani memaparkan, perbaikan jalan rusak yang dikerjakan oleh dinas PU dibagi menjadi 40 paket kegiatan.

Berikut titik-titik jalan rusak yang ada di lima wilayah yang ada di DKI Jakarta: 1. Wilayah Jakarta Pusat memiliki titik jalan rusak sebanyak 17 titik. 2. Wilayah Jakarta Utara titik jalan rusak sebanyak 100 titik.

3. Wilayah Jakarta Barat memiliki titik jalan rusak sebanyak 120 titik. 4 Wilayah Jakarta Timur memiliki titik jalan rusak sebanyak 23 titik. 5. Wilayah Jakarta Selatan memiliki titik jalan rusak sebanyak 29 titik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com