Ahok menuturkan, caranya ialah dengan melakukan seleksi terhadap pegawai yang ada untuk menemukan mereka yang memiliki kemampuan baik tersebut. Ahok melihat selama ini banyak pegawai dengan kemampuan baik, tetapi tidak memiliki kesempatan, misalnya para pegawai yang memiliki jabatan sebagai staf.
"Yang staf enggak pernah naik-naik. Nah, sekarang kita coba saja, yang staf itu kita naikkan," ujar Ahok, seusai mengikuti Ibadah Ucapan Syukur HUT Ke-17 GBI PRJ Kemayoran di Mal Mega Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Menurut Ahok, sejak dulu, pegawai dengan jabatan eselon jika diganti karena memiliki kinerja tidak bagus tetap akan menempati posisi yang sejajar. Untuk itu, Ahok berniat menaikkan pegawai dengan jabatan staf tersebut melalui proses seleksi. "Kan kasihan juga staf enggak dinaik-naikkan," ujar Ahok.
Setelah pegawai lulus seleksi, bukan berarti kinerjanya tidak dipantau. Ahok mengatakan, tiap tiga bulan pemantauan akan dilakukan. Bila hasil kinerjanya malah tidak baik, akan dilakukan kembali perombakan.
"Jadi, April kita rombak lagi. Ya terus tiap tiga bulan kita evaluasi sehingga kita harapkan DKI bisa dapatkan orang yang terbaik," ujar Ahok.
Ia menyebutkan, jumlah pegawai yang dirombak bisa saja lebih dari 3.000 orang. Sebab, lanjutnya, ada sekitar 6.000 jabatan struktural di DKI. Ahok ingin setiap pegawai yang memiliki kemampuan baik punya kesempatan yang sama untuk naik jabatan.
Dengan melakukan perombakan, lanjut Ahok, DKI tidak perlu untuk menambah-nambah pegawai. "Karena fungsional. Pada TKD, itu berbasis dinamis sehingga orang tersebut bisa berbasis dinamis," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.