Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PNS Sakit Hati Silakan Bergabung Demo dengan GMJ dan FPI

Kompas.com - 11/12/2014, 14:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini kebijakannya melakukan perombakan massal di tubuh pegawai negeri sipil (PNS) DKI akan menimbulkan banyak gesekan. Ia mensinyalir kebijakannya ini akan memunculkan "barisan sakit hati" di kalangan PNS kepadanya.

"Kalau ada PNS yang sakit hati enggak apa-apa, silakan bergabung demo saja bareng GMJ sama FPI. Kasihan tuh mereka kekurangan orang buat mendemo saya, mentok-mentok cuma sampai 2.000 orang yang ikut, itu juga ambil orang dari luar kota," kata Basuki dalam acara Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran, di Balaikota, Kamis (11/12/2014).

Rencananya, akhir Desember ini akan ada perombakan massal untuk 6.000 jabatan di lingkungan Pemprov DKI. Siapa pun pejabat DKI yang terdampak perombakan adalah mereka yang memiliki kinerja kurang memuaskan atau buruk. Menurut dia, untuk menjadi PNS yang baik tidak membutuhkan otak yang cerdas, yang penting memiliki hati nurani jujur.

Basuki memiliki indikator kinerja pejabat DKI selama tiga bulan. Jika pada masa itu, pejabat DKI berkinerja tidak baik akan langsung distafkan. Pada kesempatan itu, Basuki memohon maaf apabila nantinya ia salah memecat pejabat.

"Saya harap nanti akan ada melapor kepada saya. Kalau misalnya bapak ibu berkinerja baik dan merasa tidak senang saya pindah jabatkan, lapor saja ke saya, nanti saya analisa untuk kembali ke jabatan semula," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengklaim, kebijakannya melakukan reformasi birokrasi membuat senang para staf PNS DKI. Selama ini, mereka tersandera dengan peraturan yang ada dan sulit untuk dipromosikan ke jabatan eselon.

Melalui lelang jabatan atau seleksi jabatan terbuka, staf dengan mudah dapat menjadi pejabat eselon asalkan hasil tesnya mencukupi. Pelaksanaan lelang jabatan ini, kata Basuki, juga berdasarkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

"Saya yakin bulan Januari ini akan ada banyak gesekan. Saya siapkan mental saja banyak gesekan setahun, tidak apa-apa tahun 2016 banyak gesek, yang penting jangan terjadi saja di tahun 2017. Soalnya di tahun itu saya pengen nyalon (jadi cagub) di pilkada," kata Basuki tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com