Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas UKM Tak Mampu Penuhi Instruksi Ahok

Kompas.com - 20/12/2014, 15:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo belum dapat memastikan kapan pedagang kaki lima (PKL) IRTI Monas dapat berdagang di tempat penampungan PKL dalam program Lenggang Jakarta.

Pasalnya, pihak pemberi corporate social responsibility (CSR), dalam hal ini PT Anggada Putra Rekso Mulia (Sinar Sosro), masih harus menyelesaikan beberapa kelengkapan di sana, seperti pemasangan listrik, lampu, dan saluran air.

"Pemerintah tidak bisa menekan kontraktor untuk segera menyelesaikan kekurangan. Semua jadi kewenangan perusahaan, kami hanya berharap mereka secepatnya menyelesaikan," kata Joko, kepada wartawan, Sabtu (20/12/2014).

Padahal, sebelumnya Basuki menegaskan 339 PKL yang terdaftar di Monas mulai dapat berdagang di Lenggang Jakarta, bulan Desember ini. Namun, Joko memprediksi program Lenggang Jakarta yang berlokasi di sebelah Utara IRTI Monas, baru dapat terlaksana Januari 2015 mendatang.

Pemprov DKI bekerja sama dengan PT Anggada Putra Rekso Mulia untuk melatih pedagang kuliner menjual makanan sehat dan bersih tanpa zat pewarna dan pengawet buatan. Anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan dan penyediaan fasilitas dari Rekso Group sekitar Rp 8-9 miliar.

Tak hanya penyelenggaraan Lenggang Jakarta yang molor, ratusan pedagang yang telah terdaftar belum pun memiliki kartu anggota Bank DKI. Padahal sebelumnya Gubernur Basuki gencar meminta PKL untuk memiliki kartu ATM Bank DKI untuk pembayaran retribusi setiap bulan.

Joko mengatakan, kartu ATM Bank DKI bakal dibagikan setelah pedagang menempati kios mereka masing-masing.

Lebih lanjut, ia berharap pedagang untuk menjual jenis dagangan yang beragam dan tidak menimbulkan kebosanan pengunjung Lenggang Jakarta. Misalnya, untuk zona kuliner, pedagang diimbau tidak menjual jenis makanan serupa. Begitu pula dengan pedagang asesoris, dan lainnya.

"Nanti akan kami atur zonasinya. Kami juga akan tetapkan standar harga yang boleh mereka tawarkan," ujar dia.

Saat ini sudah 160 kios permanen berukuran 2x2 meter persegi telah dibangun. Sedangkan 179 kios lainnya merupakan kios semi permanen berwarna oranye berukuran 1x1 meter persegi.

Rencananya, 339 kios tersebut akan diberikan ke pedagang secara cuma-cuma alias gratis. Sementara pedagang hanya diwajibkan membayar retribusi sesuai peraturan yang berlaku.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com