Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Berantas Narkoba

Kompas.com - 24/12/2014, 18:32 WIB
KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2014, pengungkapan kasus narkoba tidak lagi sebatas memorakporandakan jaringan suplai dan produksi sabu-ekstasi, tetapi juga pasar bagi kedua jenis barang haram tersebut. Tanggal 19 Mei, Diskotek Stadium di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, ditutup setelah 16 tahun berkibar.

Penutupan dipicu tewasnya seorang polisi yang diduga over dosis narkoba di tempat hiburan tersebut, Jumat (16/5).

Hari Sabtu (8/11), giliran Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok. Sebanyak 38 orang ditangkap, 300 gram sabu, 500 butir pil ekstasi, dan 2 kilogram ganja disita. Demikian pula 5 senjata api, 25 butir peluru, senapan angin, 40 celurit dan golok, 39 alat isap sabu, 14 timbangan digital, 6 radio panggil, 4 set kamera pemantau, serta 6 sepeda motor dan satu mobil dari empat lokasi di RW 013 dan RW 014, Kelurahan Tanjung Priok.

Berdasarkan catatan polisi, dalam setahun terakhir Kampung Bahari menonjol dalam kasus narkoba. Dari 300 kasus yang terjadi dan ditangani Polres Metro Jakut sejak Januari 2014, sebanyak 75 persen di antaranya melibatkan pelaku atau lokasi di RW 013 dan RW 014, Kelurahan Tanjung Priok.

Di tempat lain, Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek kampus Universitas Nasional (Unas) di Jalan Sawo Manila, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Kamis (14/8). Di ruang senat mahasiswa antara lain ditemukan ganja 5 kilogram dan sekantong paket ganja siap edar.

Hari Senin (18/8), Polres Metro Jaksel dan BNN kembali menggeledah Unas dan menemukan 6 kilogram ganja di belakang kampus. Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (27/11) menyita 2 kilogram ganja, beberapa gram sabu, dan puluhan butir ekstasi di Kampus Universitas Kristen Indonesia, Salemba, Jakpus. Empat tersangka ditangkap.

BNN mencatat, Jakarta masih menjadi pasar terbesar narkoba. Diukur dari tingkat prevalensi, pencandu di Ibu Kota ini mencapai 7,7 persen dari penduduk produktif atau sekitar 490.000 jiwa. Tingkat prevalensi itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang hanya 2,2 persen.

Karena itu, sindikat narkoba internasional tidak pernah habis akal menembus Ibu Kota dengan berbagai rute dan modus. Selama 2014, sebanyak 397 sindikat penyelundupan narkoba diungkap BNN pusat dan BNN provinsi, sebagian besar untuk diedarkan di Jakarta dan sekitarnya. Sabu menjadi jenis narkoba yang paling banyak diselundupkan dengan berat total 447,5 kilogram.

Penyelundupan sabu seberat 35 kg dari Iran dengan menggunakan jasa paket dapat diungkap oleh petugas di Kantor Pos Pasar Baru. Sabu itu diselubungi serbuk kimia dan dikemas dalam kardus. Serbuk kimia itu membuat sabu tak terdeteksi sinar-X dan anjing pelacak.

Kepala BNN Anang Iskandar menengarai, bandar narkoba juga mulai menguasai perguruan tinggi sebagai pasar peredaran narkoba. ”Di mana ada generasi muda, di situ akan menjadi lahan subur bagi peredaran narkoba. Pengelola kampus harus mewaspadai itu,” ujarnya.

Melawan polisi

Kriminolog UI, Kisnu Widagso, berpendapat, tidak ada hal baru dengan peredaran narkoba di permukiman, kawasan tempat hiburan malam, dan kampus di Tanah Air. ”Yang berbeda hanya volume peredaran dan jumlah penggunanya,” ucapnya. Peningkatan volume dan jumlah pengguna mulai membengkak pada pertengahan tahun 2000.

Bukan cuma soal volume peredaran dan jumlah penggunanya yang kian mengkhawatirkan, melainkan juga perlawanan para bandar dan warga yang sudah menjadi kaki tangan mereka. Saat BNN hendak menangkap seorang bandar di Kampung Bahari, seperti pengakuan Sumirat dari Humas BNN, lebih dari 500 warga menghalang-halangi dan mengepung petugas.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakbar Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha dan 44 anggotanya bahkan tidak hanya dikepung dan dihalang-halangi, tetapi juga dilempari batu dan diancam senjata tajam oleh puluhan warga di Kampung Permata, Cengkareng, Jakbar. Peristiwa itu terjadi pada 29 Juni 2012.

Kehilangan kontrol

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com